kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Media Partai Komunis Tiongkok: Ada Amerika Serikat di balik India


Kamis, 18 Juni 2020 / 02:23 WIB
Media Partai Komunis Tiongkok: Ada Amerika Serikat di balik India
ILUSTRASI. The flags of China, U.S. and the Chinese Communist Party are displayed in a flag stall at the Yiwu Wholesale Market in Yiwu, Zhejiang province, China, May 10, 2019. REUTERS/Aly Song


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Media milik Partai Komunis Tiongkok Global Times menyebutkan ada Amerika Serikat (AS) di balik India saat kini ada konflik soal perbatasan di Himalaya Barat. Dalam editorial Global Times yang terbit Rabu (17/6), menyebutkan kalau AS membutuhkan negara seperti India untuk menyerang China.

“AS telah merayu India dengan Strategi Indo-Pasifiknya, yang menambah kesalahpahaman beberapa elit India di atas,” ujar editorial Global Times. India juga dinilai terlalu gegabah percaya dengan kekuatan militer mereka dalam melawan China.

Baca Juga: Tak bahas perdamaian, PM India malah memuji tentaranya berhasil bunuh tentara China

"Kesombongan dan kecerobohan pihak India adalah alasan utama untuk ketegangan yang konsisten di sepanjang perbatasan China-India," kata editorial itu. China juga menginginkan perdamaian dengan India.

“Ini adalah niat baik Tiongkok, bukan kelemahan. Bagaimana China bisa mengorbankan kedaulatannya dengan imbalan perdamaian dan tunduk pada ancaman dari New Delhi?,” editorial itu menyebutkan.

Hingga kini China tidak mengumumkan jumlah korban adalah sebuah niat baik dari Tiongkok untuk tidak meningkatkan ekskalasi perang dengan India.

Sebelumnya Intelijen AS memang menyebutkan kalau ada korban tewas dari China setidaknya 35 tentara tewas. Sementara India sudah mengkonfirmasi kalau 20 tentaranya tewas dalam pertempuran tanpa senjata api di lembah  Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×