kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Megaproyek Jalur Penghubung Malaka-Dumai Tengah Disiapkan


Jumat, 09 September 2022 / 20:00 WIB
Megaproyek Jalur Penghubung Malaka-Dumai Tengah Disiapkan
ILUSTRASI. Sebuah megaproyek infrastruktur tengah disiapkan Malaka, Malaysia dan Dumai, Riau, Indonesia.


Sumber: Bernama,Channel News Asia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - MALAKA. Sebuah megaproyek infrastruktur tengah disiapkan Malaysia dan Indonesia. Kantor berita Bernama melaporkan, sebuah jalur atau rute baru untuk menghubungkan Malaysia dan Indonesia yang berjarak sekitar 120 km akan dikembangkan dengan kerjasama sektor swasta.

Rute tersebut akan menghubungkan Telok Gong di Masjid Tanah, Malaka, dengan Dumai di Riau, Sumatera.

Melaka Investment, Industry, Entrepreneur Development and Cooperatives Committee chairman Ab Rauf Yusoh  Ab Rauf Yusoh mengatakan, pembangunan yang diusulkan, yang akan melibatkan pembangunan terowongan atau jembatan, akan memakan waktu 20 tahun untuk diselesaikan.

Baca Juga: Hati-hati! Pelemahan Yuan China Dapat Berdampak Buruk Bagi Pasar Negara Berkembang

Ketika proyek itu selesai, jalur yang terhubung itu akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi kedua negara.

“Usulan proyek tersebut telah diajukan oleh pihak swasta dan kedua negara pada prinsipnya telah sepakat untuk melakukan studi rinci mengenai hal tersebut,” katanya.

“Dari pihak pemerintah negara bagian, kami telah membawa semua instansi pemerintah untuk mengunjungi daerah di mana rute baru yang diusulkan akan dibangun kemarin,” imbuh Rauf kepada wartawan setelah wawancara di sebuah stasiun radio Melakan.

Rauf mengatakan proyek yang akan dibangun dengan konsep “One Belt, One Road” ini akan menjadi ikon baru bagi Malaysia dan Indonesia.

Proyek ini juga akan melibatkan pembangunan infrastruktur lainnya. Termasuk area penyebaran lalu lintas dan kompleks imigrasi, bea cukai, karantina dan keamanan.

Selain itu, kata Rauf, kawasan industri baru akan dikembangkan secara bertahap di Masjid Tanah seluas sekitar 2.023 hektare (ha).

Pengembangan kawasan itu akan dilakukan oleh Melaka Corporation dan diharapkan juga berkontribusi pada pembukaan kota baru di Masjid Tanah.

Baca Juga: Bank Sentral Malaysia Kerek Suku Bunga, Risiko Inflasi Membayangi Outlook Ekonomi




TERBARU

[X]
×