Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Meghan Markle, istri dari Pangeran Harry sekaligus Duchess of Sussex mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami kondisi medis langka dan berbahaya setelah melahirkan salah satu anaknya, yaitu preeklamsia pasca persalinan.
Hal ini ia bagikan dalam episode perdana podcast terbarunya, Confessions of a Female Founder.
Dalam pernyataannya, Meghan menyebut kondisi tersebut sebagai “ketakutan medis besar” yang harus ia jalani diam-diam, tanpa diketahui publik.
“Ini sangat langka, dan sangat menakutkan,” ujar ibu dua anak itu, Selasa (8/4).
Baca Juga: Pangeran Harry Buka Suara Terkait Rumor Perceraian dengan Meghan Markle
Meghan tidak mengungkap secara pasti apakah kondisi itu terjadi setelah kelahiran putranya, Archie (5 tahun), atau putrinya, Lilibet (3 tahun).
Namun, ia menekankan betapa sulitnya tetap tampil di hadapan publik saat sedang menghadapi kondisi kesehatan serius.
“Kamu tetap mencoba mengurus semuanya, dan dunia tidak tahu apa yang sedang kamu hadapi. Tapi kamu tetap harus hadir, terutama untuk anak-anakmu,” tuturnya.
Menurut laman resmi Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), preeklamsia umumnya terjadi pada paruh kedua masa kehamilan atau setelah bayi dilahirkan.
Gejalanya bisa berupa tekanan darah tinggi, kandungan protein dalam urine, sakit kepala parah, gangguan penglihatan, nyeri di bawah tulang rusuk, hingga muntah.
Dalam podcast yang sama, Meghan juga berbincang dengan Whitney Wolfe Herd, CEO dari aplikasi kencan daring Bumble.
Baca Juga: Pangeran Harry Cabut Gugatan Terhadap Surat Kabar Milik Rupert Murdoch
Herd turut membagikan pengalamannya menghadapi preeklamsia dan menyebut kondisi itu sebagai “situasi hidup dan mati.”
NHS mencatat bahwa sebagian besar kasus preeklamsia tergolong ringan. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius bagi ibu maupun bayi.