kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Mei, produksi industri Jepang terjun 2,3%


Kamis, 30 Juni 2016 / 17:07 WIB
Mei, produksi industri Jepang terjun 2,3%


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

KINERJA sektor industri Jepang belum juga kunjung pulih. Bahkan, penurunan produksi kali ini lebih rendah dibanding prediksi para ekonom. Salah satu penyebabnya akibat penurunan ekspor yang terjadi.

Dari rilis data, produksi industri Jepang Mei 2016 turun 2,3% dibanding bulan sebelumnya. Sementara, prediksi para analis penurunan hanya sekitar 0,2%. Ini terus memberikan jejeran data negatif bagi Jepang. Sebab sebelumnya, data penjualan ritel Jepang Mei 2016 pun tercatat stagnan.

“Laporan ini menunjukkan terjadi penurunan produksi hampir di semua sektor ekonomi Jepang,” kata Toru Suehiro. Senior Market Economist Mizuho Securities Co, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (30/6).

Tekanan bagi ekonomi Jepang memang kian membengkak. Dengan posisi yen yang terus unggul pasca hengkangnya Inggris dari Uni Eropa, itu akan semakin menyudutkan ekonomi Jepang dan menggerus nilai ekspor Negeri Sakura. Sepanjang bulan Juni 2016 ini saja yen sudah menguat lebih dari 8%.

Penurunan produksi tersebut terjadi di 11 sektor dari 15 sektor ekonomi. Dengan sumbangan terbesar datang dari sektor farmasi.

Kemudian disusul oleh mesin peralatan umum dan peralatan elektronik. Sementara produksi peralatan transportasi naik 0,7% dengan naiknya produksi mobil berpenumpang.

Namun, Menteri Perdagangan Jepang memprediksi produksi industri Jepang Juni 2016 bisa naik 1,7% dan pada Juli 2016 naik 1,3%. Jika ini benar terjadi tentunya akan merubah pandangan pasar terhadap prospek ekonomi Jepang ke depannya.



TERBARU

[X]
×