kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,91   1,36   0.15%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melepas sebagian saham ke miliarder China(4)


Jumat, 10 Maret 2017 / 15:39 WIB
Melepas sebagian saham ke miliarder China(4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Berbekal intuisi Wall Street, Thomas Tull punya cara unik membesarkan rumah produksi film Legendary Entertainment. Selain jeli memilih film yang bakal diproduksi, Tull memiliki keahlian melobi investor. Sejak berdiri, sederet nama besar investor tercatat pernah menjadi pemegang saham Legendary. Misalnya saja Falcon dan Accel Partners. Setelah tukar guling berkepanjangan, Tull akhirnya melepas sebagian saham di Legendary ke tangan miliarder China.

Meski kaya raya dari industri perfilman Hollywood, sejatinya sepak terjang Thomas Tull lebih banyak sebagai investor ketimbang produser film. Sejak mendirikan rumah produksi Legendary Entertaiment, Tull kerap menggelar transaksi jual-beli saham perusahaan.

Di awal berdiri, koneksi dan keahlian negosiasi Tull tercermin lewat keberhasilannya mendulang dana segar sebesar US$ 500 juta dari sejumlah investor. Dana ini kemudian digunakan sebagai modal kerjasama dengan Warner Bross untuk memproduksi sejumlah film.

Mengutip Forbes, peran utama Tull yakni mencari dana untuk permodalan Legendary. Tull tercatat berhasil meyakinkan beberapa perusahaan investasi kakap untuk menanam modal.

Diantaranya ABRY Partners, AIG Direct Investments, Bank of America Capital Investors, Columbia Caital, Falcon Investment Advisors dan MC Venture Partners. Mereka berstatus investor Legendary hingga akhir tahun 2005.

Menapaki 2010, Tull mengajak masuk investor lain yakni Fidelity Investments dan Fortress Investment Group. Tull dan dua perusahaan investasi ini membeli seluruh saham Legendary dari tangan investor sebelumnya.  Kemudian, Orange Sky Golden Harvest Entertaiment menyusul masuk Legendary dan membenamkan modal sebesar US$ 25 juta. Di saat itu, Tull masih berstatus pemegang saham terbesar di perusahaannya.

Hal ini dia yakini sebagai salah satu cara untuk memudahkan akses dalam mengendalikan operasional perusahaan. Tak lama, Orange Sky kemudian menjual seluruh sahamnya sebesar US$ 30 juta alias untung US$ 5 juta.

Tak kehilangan investor, Tull meyakinkan Accel Partners. Di 2011, Accel membeli saham Legendary dan mengutus Jim Breyer masuk ke jajaran direksi Legendary. Masuknya Breyer memberikan dampak signifikan. Tercatat pada 2011, valuasi saham Legendary telah mencapai US$ 1 miliar. Seiring valuasi yang terus membesar, saham Legendary terus berpindah tangan.

Pada Desember 2012, perusahaan bernama Waddell and Reed membeli sekitar 20% saham Legendary seharga US$ 443 juta. Kemudian, pada Juli 2013 Legendary membuat kesepakatan kerja dengan studio film kelas kakap di Amerika Serikat, Universal Pictures.

Kerjasama ini dilakukan selama lima tahun terhitung sejak tahun 2014. Pada tahun yang sama, Legendary mengakhiri kontrak kerja sama dengan Warner Bros.

Kemudian, pada Oktober 2014, raksasa teknologi asal Jepang SoftBank berinvestasi sebesar US$ 250 juta ke Legendary. Nilai ini setara dengan mengambil alih 10% saham perusahaan.

Di tahun yang sama, valuasi saham Legendary sudah bernilai lebih dari US$ 3 miliar. Setelah menjadi raksasa Hollywood, Tull menggebrak pasar dengan langkah mengejutkan.

Di awal 2016, Tull menjual hampir seluruh saham Legendary ke tangan orang terkaya asal China, Wang Jialin. Miliarder China ini rela merogoh kocek sebesar US$ 3,5 miliar untuk memiliki Legendary atau akuisisi dengan jumlah paling fantastis untuk perusahaan media asal Amerika oleh perusahaan China.

Setelah transaksi ini rampung pada 17 Januari 2017, Tull resmi meninggalkan Legendary. Dia keluar dari perusahaan dan melepas jabatannya sebagai CEO Legendary Entertainment.

Hengkang dari dunia film, miliarder berusia 46 tahun ini memilih untuk membesarkan perusahaan investasi miliknya, Tull Investment Group. Dari industri film, Tull telah memiliki kekayaan mencapai US$ 1,1 miliar per Maret 2017.                              

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×