kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Meleset dari Target, Ekonomi Singapura Tumbuh 4,1% di Kuartal III-2022


Rabu, 23 November 2022 / 08:09 WIB
Meleset dari Target, Ekonomi Singapura Tumbuh 4,1% di Kuartal III-2022
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Singapura capai 4,1% di kuartal III-2022


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal III-2022 meleset dari proyeksi. Rabu (23/11), Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh 4,1% secara tahunan (YoY) pada kuartal III-2022.

Asal tahu saja, realisasi pertumbuhan ekonomi Singapura itu di bawah target awal pemerintah dengan pertumbuhan 4,4% untuk periode Juli-September 2022.

Sementara itu, pada basis penyesuaian musiman secara kuartalan, ekonomi Singapura hanya tumbuh 1,1%. Realisasi ini juga meleset dari perkiraan awal pemerintah dengan pertumbuhan 1,5% dan kontraksi 0,1% pada kuartal kedua.

Dengan hasil ini, pemerintah Singapura pun mempersempit proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan tahun depan. MTI mengatakan, ekonomi Singapura hanya tumbuh 3,5% pada tahun ini.

Proyeksi 3,5% untuk tahun 2022 dipersempit dari kisaran sebelumnya 3% menjadi 4%.

Baca Juga: Saat Meta dan Twitter PHK Massal, TikTok Rekrut 1.000 Pekerja Baru

Sementara untuk tahun 2023, MTI mengatakan, ekonomi Singapura akan tumbuh melambat dan berada di kisaran 0,5% hingga 2,5%. Hal tersebut terjadi karena tekanan global yang akan menekan permintaan untuk negara yang berorientasi pada industri perdagangan dan keuangan.

"Untuk sisa tahun ini, prospek ekonomi eksternal yang lebih lemah akan membebani pertumbuhan sektor berorientasi ke luar Singapura, termasuk kluster elektronik dan bahan kimia," kata Sekretaris Tetap MTI Gabriel Lim kepada wartawan.

Dia mengatakan pada 2023, pertumbuhan PDB di sebagian besar ekonomi global utama diperkirakan akan lebih moderat. Banyak bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, kebijakan nol-COVID China membatasi konsumsi di ekonomi terbesar kedua di dunia dan gangguan rantai pasokan global berlarut-larut karena konflik Ukraina.

Pertumbuhan di sektor perdagangan, keuangan, dan asuransi diperkirakan akan terpukul oleh perlambatan di negara-negara besar lainnya, kata Lim tentang prospek Singapura tahun 2023.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×