kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melonjak 20%, Microsoft Catatkan Laba Kuartalan US$ 20,1 Miliar


Rabu, 26 Juli 2023 / 15:22 WIB
Melonjak 20%, Microsoft Catatkan Laba Kuartalan US$ 20,1 Miliar
ILUSTRASI. Microsoft melaporkan lonjakan laba kuartalan sebesar 20% pada Selasa (25/7). Angka itu membantu Microsoft untuk mengungguli para pesaingnya, seperti Google, Amazon, dan Meta, dalam menjual teknologi kecerdasan buatan terbaru.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Microsoft melaporkan lonjakan laba kuartalan sebesar 20% pada Selasa (25/7). Angka itu membantu Microsoft untuk mengungguli para pesaingnya, seperti Google, Amazon, dan Meta, dalam menjual teknologi kecerdasan buatan terbaru.

Seperti dikutip Yahoo! Finance, Rabu (26/7), Microsoft mencatatkan laba fiskal kuartal keempat mencapai US$ 20,1 miliar, atau US$ 2,69 per saham. Angka itu melampaui ekspektasi para analis yang memperkirakan sebesar US$ 2,55 per lembar saham.

Adapun Microsoft membukukan pendapatan sebesar US$ 56,2 miliar pada periode April-Juni 2023, atau naik 8% dari tahun lalu. Para analis yang disurvei FactSet Research memperkirakan pendapatan sebesar US$ 55,49 miliar.

CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan Microsoft tetap fokus memimpin pergeseran platform AI yang baru, meskipun upaya untuk menambahkan fitur-fitur AI pada produk yang sudah ada. Diantaranya layanan komputasi awan, perangkat lunak di tempat kerja, dan mesin pencari Bing, belum memberikan dampak yang jelas pada hasil keuangan mereka.

Microsoft bisa disebut sebagai penggerak awal dalam hype tahun ini terkait AI generatif yang dapat membantu orang menulis dokumen, membuat gambar baru, dan media lainnya.

Microsoft memanfaatkan investasi miliaran dolar di perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI, untuk meluncurkan chatbot Bing dan alat serupa yang dirancang khusus untuk para pelanggan bisnisnya.

Baca Juga: Apple Menguji Pengembangan Alat AI Generatif, Apple GPT

Pada minggu lalu, Microsoft menyatakan akan mulai mengenakan biaya US$ 30 per pengguna bagi akun bisnis yang mendaftar untuk copilot AI barunya yang terintegrasi dengan perangkat lunak yang sudah ada, seperti Word, Excel, dan email.

"Organisasi-organisasi tidak hanya bertanya bagaimana, tetapi juga seberapa cepat mereka dapat menerapkan AI generasi berikutnya untuk mengatasi peluang dan tantangan terbesar yang mereka hadapi dengan aman dan bertanggung jawab," kata Nadella dalam suatu pernyataan.

Meskipun mengalahkan ekspektasi analis Wall Street untuk laba dan pendapatan, saham Microsoft tercatat turun sedikit pada perdagangan after-hours setelah mereka merilis laporan keuangannya pada penutupan pasar, Selasa (25/7).

Analis Macquarie Sarah Hindlian-Bowler mengatakan para investor berfokus pada pendapatan awal Microsoft dari investasi kecerdasan buatan tersebut. Kemungkinan Microsoft akan menyelesaikan kesepakatannya untuk membeli perusahaan video game Activision Blizzard yang dapat membantu mendongkrak pendapatan game dan mendorong lebih banyak pengguna ke sistem game Xbox dan platform Microsoft lainnya.

Lebih dari 18 bulan setelah mengumumkan kesepakatan senilai US$ 69 miliar tersebut, Microsoft masih bernegosiasi dengan regulator antimonopoli Inggris karena kekhawatiran bahwa hal tersebut akan membahayakan persaingan.

Komisi Perdagangan Federal AS juga menentang transaksi tersebut, tetapi kalah dalam pengadilan.

"Kami masih mengharapkan penutupan yang sukses karena perusahaan bekerja menuju solusi yang dapat diterima dan memuaskan kekhawatiran Inggris," kata Hindlian-Bowler dalam suatu catatan analis menjelang pendapatan pada Selasa.

Penjualan kuartalan tertinggi terjadi pada segmen bisnis cloud Microsoft yang menurut perusahaan tersebut tumbuh 15% dari waktu yang sama tahun lalu menjadi US$ 24 miliar. Sebagian besar didorong oleh platform Azure dan pendapatan layanan cloud lainnya yang tumbuh 26%.

Microsoft tidak mengungkapkan total pendapatan untuk bisnis Azure miliknya, meskipun penjelasan dalam dokumen yang secara tidak sengaja diungkapkan selama pengadilan menunjukkan angka US$34 miliar pada tahun lalu. Adapun Microsoft menolak untuk mengomentari angka tersebut.

Microsoft telah lama dipandang sebagai runner-up dari platform cloud dominan Amazon, Amazon Web Services.

Segmen bisnis terbesar kedua Microsoft tersebut tumbuh 10% menjadi US$ 18,3 miliar dalam penjualan untuk kuartal April-Juni 2023.

Meskipun AI telah menarik perhatian publik dan investor, Microsoft juga masih sangat bergantung pada bisnis komputasi pribadi yang berpusat pada biaya lisensi yang dibayarkan oleh para pembuat komputer yang menjalankan perangkat lunak Windows.

Microsoft menghasilkan US$ 13,9 miliar dari segmen bisnis komputasi pribadi pada kuartal pertama tahun ini, atau turun 4% dari waktu yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, kelompok riset pasar Gartner menerangkan pengiriman PC di seluruh dunia dari berbagai produsen pada kuartal April-Juni 2023 turun 16,6% dari waktu yang sama tahun lalu. Namun, Gartner menerangkan pasar mulai stabil dan permintaan dapat tumbuh lagi pada tahun 2024.

Dengan sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan ke klien bisnis, Gartner menganggap Microsoft tidak terlalu terpengaruh oleh masalah ekonomi yang melanda sektor-sektor yang berfokus pada konsumen atau saingan teknologi yang bergantung pada iklan, seperti Google dan Meta.

Namun, Microsoft disebutkan masih memberhentikan ratusan pekerja dalam beberapa bulan terakhir, termasuk banyak pekerja di sekitar kantor pusatnya di Redmond, Washington.

Baca Juga: Lonjakan Saham 1.000% Membuat CEO Microsoft Menjadi Triliuner




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×