Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, ia ingin menghindari perang setelah Teheran dan Washington berada di ambang konfrontasi militer langsung pada awal Januari lalu untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun.
Menjelang pemilihan parlemen pada 21 Februari, yang bakal menjadi tantangan bagi kubu Rouhani, dan di tengah ketegangan tinggi antara Teheran dan Barat mengenai program nuklir Iran, Rouhani menyatakan, dialog dengan dunia masih "memungkinkan".
"Pemerintah bekerja setiap hari untuk mencegah konfrontasi militer atau perang," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung televisi, Kamis (16/1), seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Presiden Iran: Kami memperkaya lebih banyak uranium
Iran berada di ambang konflik baru pada awal Januari setelah Amerika Serikat (AS) membunuh jenderal top mereka, Qasem Soleimani, dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad, mendorong Iran untuk membalas terhadap target militer AS di Irak dengan sejumlah rudal.
Rouhani menyebutkan, serangan itu merupakan "kompensasi" atas kematian Soleimani, arsitek strategi militer Iran di Timur Tengah. Serangan itu menyebabkan kerusakan material yang signifikan tetapi tidak ada korban, menurut militer AS.