Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
"Pos penjagaan dan kotak pengintaian jelas merupakan fasilitas untuk keperluan militer," kata sumber itu, Ahad (21/6). "Jadi, wajar kalau ada gerakan militer di balik itu (pengiriman tentara untuk pembersihan semak-semak). Tapi, kami terus mengawasi mereka".
Menurut sumber itu, militer Korea Selatan percaya, kegiatan yang dilakukan setidaknya oleh sejumlah pasukan Korea Utara tingkat pleton bisa dilihat sebagai tanda yang tidak biasa yang membutuhkan perhatian khusus.
Hanya, sumber itu menambahkan, belum ada kegiatan yang terlihat terkait dengan pemulihan pos penjaga yang dihapus berdasarkan Perjanjian Militer Komprehensif Korea, yang ditandatangani pada September 2018 untuk mengurangi ketegangan perbatasan.
Baca Juga: Pesawat Kim Jong Un terdeteksi terbang di tengah ketegangan antar-Korea, untuk apa?
Baca Juga: Sebar propaganda, Korea Utara nyatakan tidak terikat lagi perjanjian antar-Korea
Ketegangan antara kedua Korea memuncak ketika Korea Utara awal pekan lalu menghancurkan kantor penghubung antar-Korea yang ada di Kaesong dan mengeluarkan peringatan aksi militer terhadap Korea Selatan.
Namun, militer Korea Selatan juga memperingatkan, mereka akan merespons dengan kuat seandainya Korea Utara melancarkan provokasi militer. Korea Selatan bilang, Korea Utara bakal membayar mahal aksi militer mereka.