kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Memupuk kekayaan dari penyimpanan awan Dropbox (1)


Selasa, 09 Oktober 2018 / 15:32 WIB
Memupuk kekayaan dari penyimpanan awan Dropbox (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Drew Houston


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Peningkatan penggunaan ponsel pintar maupun perangkat lain memunculkan teknologi baru seperti layanan cloud storage atau layanan penyimpanan awan. Salah satu layanan teknologi penyimpanan berbasis awan yang populer di dunia adalah Dropbox. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini dirintis oleh Drew Houston pada 11 tahun silam. Kini pengguna Dropbox mencapai 11,9 juta pengguna. Dari layanan Dropbox, Houston menjadi miliarder muda di usia 35 tahun. 

Era teknologi memunculkan produk inovasi yang menjadi kebutuhan masyarakat modern secara global. Salah satunya adalah layanan file hosting yang menawarkan sejumlah jasa seperti penyimpanan awan, sinkronisasi dokumen, cloud pribadi, dan perangkat lunak bagi klien. Bagi pengguna internet yang memiliki banyak data untuk disimpan, tentu layanan penyimpanan awan bukanlah layanan yang asing.

Dropbox merupakan salah satu startup di bidang penyimpanan awan atau cloud storage yang paling populer di dunia. Pendiri perusahaan ini adalah Drew Houston. Pria ini masih relatif muda, yakni 35 tahun. Namun berkat kepemilikannya di bisnis yang ia dirikan pada 11 tahun lalu ini, Houston mampu menyandang status miliarder.

Saat ini Houston memiliki 25% saham Dropbox. Sepanjang tahun 2017, Dropbox berhasil mencatatkan pendapatan US$ 1,10 miliar atau naik dari periode sama 2016 yang sebesar US$ 845 juta.

Selain itu, pada 2017 lalu, perusahaan ini berhasil mencetak laba pertamanya sebesar US$ 60 juta. Sebagai gambaran saja untuk tahun 2016, Dropbox masih menderita kerugian US$ 58 juta. Mengutip Majalah Forbes sampai 7 Oktober 2018, total kekayaan Dew Houston sebesar US$ 2,2 miliar.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×