kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal Chuck Feeney: Miliarder yang menyumbangkan semua kekayaannya


Selasa, 29 September 2020 / 22:09 WIB
Mengenal Chuck Feeney: Miliarder yang menyumbangkan semua kekayaannya
ILUSTRASI. Charles Francis Feeney alias?Chuck Feeney


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Miliarder Chuck Feeney tengah menjadi perbincangan di kalangan miliarder dunia akhir-akhir ini. Hal itu terjadi karena keputusannya menyumbangkan hampir semua kekayaannya untuk derma.

Menjadi miliarder merupakan puncak cita-cita kebanyakan orang. Namun berbeda dengan kebanyakan orang, Feeney tidak puas hanya dengan menjadi miliarder. Dia menetapkan tujuan yang lebih jauh untuk dirinya sendiri.

Tujuan Feeney adalah memberikan seluruh kekayaan multi-miliar dolar yang ia miliki saat masih hidup untuk didermakan seperti dikutip dari BBC, Selasa (29/9).

Pengusaha Amerika Serikat yang kini berusia 89 tahun itu, telah mewujudkan cita-cita itu. Ia telah menyumbangkan hampir US$ 9 miliar ke seluruh dunia. Ia menyumbangkan kekayaannya itu melalui yayasan pribadinya, Filantropi Atlantik.

Baca Juga: Bukan Buffett atau Gates yang paling dermawan, tapi miliarder inilah juaranya

Feeney yang merupakan keturunan dari orang tua Irlandia-Amerika, menyumbangkan sebagian hartanya sebesar US$ 570 juta ke Irlandia Utara selama empat dekade.

Siapakah Chuck Feeney?

Nama lengkapnya adalah Charles F Feeney. Ia lahir di Elizabeth, New Jersey, Amerika Serikat pada tahun 1931, selama era depresi hebat melanda AS. Ibunya bekerja sebagai perawat rumah sakit dan ayahnya sebagai penjamin asuransi.

Feeney menghasilkan uang dengan menjual barang-barang mewah yang bebas bea kepada par apelancong di seluruh dunia.

Conor O'Clery, yang menulis biografi Feeney mengatakan, Feeney membaca dan sangat terkesan dengan tulisan terkenal Carnegie "Wealth" yang mengatakan hal-hal seperti, "Mati dalam keadaan kaya, sama dengan mati dengan malu".

Feeney kemudian mendirikan yayasan Atlantic Philanthropies pada 1982. Ini merupakan organisasi internasional yang ditujukan untuk mendistribusikan kekayaannya untuk tujuan baik dan proyek yang dia dukung di seluruh dunia.

Selama 15 tahun pertama misi filantropisnya, Feeney menyumbangkan uang secara rahasia yang membuatnya dijuluki James Bond filantropi. Ia baru bersedia menunjukkan jati dirinya dari sebelumnya anonim pada 1997.

Baca Juga: 4 Resep hidup bahagia ala Bill Gates, mudah diterapkan banyak orang!

Menurut O'Clery, Feeney memiliki lima anak. Terdiri dari empat perempuan dan satu laki-laki. Mereka ini telah diberikan uang melalui ibu mereka, istri pertama Feeney.

Saat ini, Feeney tinggal di sebuah apartemen dua kamar tidur di San Fransisco bersama istrinya Helga dan mereka telah melakukan perjalanan untuk memeriksa proyek-proyek yang mereka sumbang di seluruh dunia.

Salah satu penerima sumbangan Feeney adalah Queens University Belfast yang menerima sebesar US$ 132 juta dari periode 1993-2015.

Universitas ini juga menjadi penerima tunggal terbesar sumbangan dari Atlantic Philanthropies, ketika diberikan US$ 24 juta pada 2012.

Nathalie Trott perwakilan dari Queen's mengatakan bahwa hibah tersebut telah mengubah  kehidupan para mahasiswa dan telah menyediakan fasilitas canggih bagi universitas tersebut.

"Pintu-pintu dari Filantropi Atlantik mungkin telah ditutup di Belfast, tetapi warisan Chuck Feeney akan bertahan selama beberapa generasi," ujarnya.

Pendidikan terintegrasi

Landasan lain dari filantropi Feeney di Irlandia Utara adalah mempromosikan  pendidikan terintegrasi dalam upaya membangun rekonsiliasi dan perdamaian.

Selama beberapa dekade, Feeney telah menyumbangkan sekitar 8 juta euro kepada Dana Pendidikan Terpadu untuk berbagia proyek dan area tersebut terdaftar sebagai sektor pertama yang didanai oleh Atlantic Philantropies pada 1991.

Salah satu sekolah yang mendapatkan manfaatkan sumbangan Feeney adalah sekolah dasar terpadu Rowandale di Moira.

Kepala Sekolah Frances Hughes mengatakan Rowandale tidak ada hari ini jika tanpada dukungn Filantropi dari Atlantik yang menyalurkan sumbangan Feeney.

Baca Juga: Bill Gates sempat iri dengan Steve Jobs, ini penyebabnya...

"Pada tahun 2007, ketika sekolah dibuka, pendaftaran dimulai dengan 18 anak dan tahun ini pendaftaran kami lebih dari 300," katanya.

Christopher Oechsli, presiden Atlantic Philanthropies, mengatakan suatu kehormatan untuk mendukung begitu banyak proyek di Irlandia Utara sejak pertama kali beroperasi di situ pada tahun 1991.

"Sangat menggembirakan melihat kemajuan yang dibuat dan cara kelompok-kelompok yang didukung Atlantik terus mendorong perubahan di masa-masa sulit ini," katanya.

Menurut penulis biografi Conor O'Clery, Chuck Feeney sangat senang karena sekarang dia telah menyelesaikan misinya yang hampir 40 tahun dan merayakan tonggak sejarah bersama istri Helga.

Selanjutnya: Kekayaan Warren Buffett masih di atas Rp 1.000 triliun meski rajin donasi




TERBARU

[X]
×