kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Mengenal Laut Hitam, kenapa bisa dinamakan Laut Hitam?


Jumat, 18 September 2020 / 12:04 WIB
​Mengenal Laut Hitam, kenapa bisa dinamakan Laut Hitam?
ILUSTRASI. Kapal transportasi cepat kelas Spearhead USNS Yuma milik Angkatan Laut AS terlihat memasuki perairan Laut Hitam.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Saat ini, ketegangan terjadi di Laut Hitam. Hal itu seiring kehadiran kapal perang Amerika Serikat (AS) di perairan yang juga menjadi halaman Rusia tersebut. 

Dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id, Kamis (17/9/2020), dua kapal Angkatan Laut AS memasuki Laut Hitam di waktu yang berbeda. Yakni, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Roosevelt (DDG 80) dan kapal transportasi cepat kelas Spearhead USNS Yuma. 

Lewat akun Twitter-nya, Armada ke-6 Angkatan Laut AS mengumumnkan, USS Roosevelt memulai transit ke Utara dalam perjalanan ke Laut Hitam pada Selasa (15/9). Sejurus kemudian, USNS Yuma memulai transit ke Utara menuju Laut Hitam pada Rabu (16/9). 

Kehadiran USS Roosevelt maupun USNS Yuma di Laut Hitam, Armada ke-6 Angkatan Laut AS mengatakan, untuk memulai operasi maritim rutin.

Lantas, di mana letak Laut Hitam?

Baca Juga: Sukhoi Rusia sibuk adang pesawat tempur AS di Laut Hitam dan Laut Baltik

Letak Laut Hitam

Dirangkum dari Britannica, Laut Hitam terletak di Eurasia dan memiliki area seluas 436.400 kilometer persegi. Laut ini dikelilingi oleh Eropa, Kaukasus, dan Anatolia. 

Negara-negara yang berbatasan dengan Laut Hitam adalah Ukraina di Utara, Rusia di Timur Laut, Georgia di timur, Turki di Selatan, serta Bulgaria dan Rumania di Barat. Perairan ini juga dikelilingi oleh Pegunungan Pontic, Kaukasus, dan Krimea masing-masing di Selatan, Timur, dan Utara. 

Selain itu, juga dibatasi oleh pegunungan Strandzha di Barat Daya dan Dataran Tinggi Dobrogea di Barat Laut. Dengan kedalaman maksimum 2.212 meter, laut ini merupakan pertemuan sejumlah sungai, seperti Danube, Southern Bug, Dnieper, Rioni, dan Dniester. 

Laut Hitam terhubung dengan Laut Mediterania melalui Selat Bosporus, kemudian melalui Laut Marmara dan Selat Dardanelles. Laut Hitam juga terhubung dengan Laut Aegea dan Laut Kreta sebelum bertemu dengan Laut Mediterania.

Baca Juga: Saat ketegangan Laut China Selatan mereda, giliran Laut Hitam memanas

Kenapa dinamakan Laut Hitam?

Laut Hitam airnya tidak bewarna hitam melainkan biru seperti laut pada umumnya. Ada berbagai teori tentang bagaimana laut ini bisa disebut dengan nama Laut Hitam. 

Nama Laut Hitam diyakini diberikan oleh Turki pada abad pertengahan. Dokumen sejarah menunjukkan, selama periode Kekaisaran Ottoman, Laut Hitam disebut dengan nama-nama seperti Bahr-e Siyah atau Karadeniz, yang berarti Laut Hitam dalam bahasa Turki Ottoman.

Selain itu, ada alasan di balik penamaan Laut Hitam. Menurut salah satu argumen, badai selama musim dingin membuat air di Laut Hitam tampak hitam, sehingga para pelaut menyebutnya sebagai Laut Hitam. 

Teori lain menyatakan, benda-benda yang tenggelam di air mendapatkan lumpur hitam yang menutupi setelah jangka waktu tertentu. Penemuan benda-benda semacam itu di seberang laut mungkin menjadi alasan di balik namanya.

Baca Juga: Ramaikan Laut Hitam, Angkatan Laut AS kirim satu unit kapal serbu amfibi

Potensi sumber daya alam Laut Hitam

Laut Hitam adalah arteri transportasi penting yang menghubungkan negara-negara Eropa Timur dengan pasar dunia. Odessa, kota bersejarah di Ukraina, bersama dengan pelabuhan dekat Illichivsk, merupakan penyumbang sebagian besar perputaran angkutan laut. 

Di Bulgaria, Varna dan Burgas adalah pelabuhan utama. Sementara Pelabuhan Constanța, di Rumania menghubungkan kawasan penghasil minyak dengan pasar luar negeri. 

Selain itu, potensi alam yang bagus membuat Laut Hitam menjadi sumber devisa untuk mendatangkan wisatawan bagi negara-negara di sekitarnya. Pantai berpasir Bulgaria dan Rumania juga telah menarik semakin banyak wisatawan.

Tak hanya itu, di Laut Hitam juga ditemukan cadangan gas alam raksasa. Melansir Kontan.co.id, Sabtu (22/8/2020), Turki mengumumkan penemuan gas alam terbesarnya di Laut Hitam mencapai 320 miliar meter kubik (11,3 triliun kaki kubik), menurut Presiden Tayyip Erdogan. 

Baca Juga: Negaranya kian memanas, pemimpin Belarusia minta pasokan senjata ke Rusia

"Cadangan ini sebenarnya adalah bagian dari sumber yang jauh lebih besar. Insya Allah, akan lebih banyak lagi yang datang," ujar Erdogan seperti dikutip Reuters

Jika gas dapat diproduksi secara komersial, penemuan tersebut bisa mengubah ketergantungan Turki pada Rusia, Iran, dan Azerbaijan untuk impor energi. Erdogan mengatakan, negaranya pada akhirnya bertekad untuk menjadi eksportir energi netto.

Analis mengatakan, tidak jelas, apakah 320 miliar meter kubik yang Erdogan umumkan mengacu pada perkiraan total gas atau jumlah yang dapat diproduksi secara komersial. Tetapi bagaimanapun, itu merupakan penemuan besar.

"Ini adalah penemuan terbesar Turki dengan selisih lebar, dan salah satu penemuan global terbesar tahun 2020," sebut Thomas Purdie, konsultan Wood Mackenzie. 

Selanjutnya: Perselisihan bahasa membara, warga Mongolia protes kunjungan Menlu China




TERBARU

[X]
×