Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Bom nuklir terbesar tersebut akhirnya meledak di ketinggian sekitar 4 km di atas permukaan tanah, menghasilkan awan jamur setinggi lebih dari 60 km. Kilatan ledakannya terlihat hingga 1.000 km jauhnya.
Bukan tanpa alasan Tsar Bomba disebut sebagai bom nuklir terbesar. Sebuah desa tak berpenghuni, Severny, yang berjarak 55 km dari titik nol berhasil diratakan. Bangunan lain yang jaraknya lebih dari 160 km juga dilaporkan hancur.
Dampak ledakan juga jelas terasa pada manusia. Panas dari ledakan tersebut diperkirakan menyebabkan luka bakar level tiga untuk orang yang berjarak 100 km dari titik ledakan.
Uji coba Tsar Bomba ini dianggap sukses dan sesuai harapan. Meskipun begitu, rancangan bom nuklir ala Tsar Bomba tidak pernah dipertimbangkan untuk digunakan secara operasional.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Uni Soviet kirimkan anjing pertama ke luar angkasa
Bagi Soviet, ukuran bom yang terlalu besar membuatnya harus diangkut lebih dulu oleh pesawat yang berkuran besar pula. Hal ini membuat pesawat ada di bawah risiko menerima serangan lebih dulu sebelum berhasil menjatuhkan bom.
Tsar Bomba dianggap sebagai senjata propaganda yang menunjukkan kemampuan Soviet dalam membangun senjata nuklir dengan daya ledak luar biasa. Uji coba Tsar Bomba justru menimbulkan lahirnya aturan pembatasan uji coba nuklir di bawah tanah.
Pada 1963, Soviet, AS, Inggris, dan banyak negara lain bergabung dalam kesepakatan tersebut.