Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korea Utara kembali memberikan kejutan kepada tetangganya dengan melakukan uji coba peluncuran rudal balistik pada hari Minggu (19/2). Pyongyang mengatakan kali ini mereka meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) tipe Hwasong-19.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pada hari Senin (20/2) memastikan bahwa uji coba hari Minggu merupakan bagian dari latihan mendadak untuk menguji kemampuan penangkal nuklir negara.
"Latihan itu diselenggarakan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya di bawah perintah siaga tempur senjata darurat yang diberikan pada 18 Februari pagi," tulis KCNA, seperti dikutip Yonhap.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa rudal diluncurkan di bandara internasional di Pyongyang pada Minggu. Satu unit Biro Umum Rudal turut dimobilisasi.
Baca Juga: Korea Utara Tembakan Dua Rudal Balistik, Ancam Ubah Laut Pasifik Jadi Jarak Tembak
Kemapuan ICBM Hwasong-15
Hwasong-15 adalah ICBM yang dikembangkan secara mandiri oleh Korea Utara. Peluncuran pertamanya terjadi pada 28 November 2017. Hwasong-15 diklaim jadi ICBM pertama Korea Utara yang mampu menjangkau daratan AS.
ICBM Hwasong-15 memiliki bobot mencapai 70.000 kg, panjang 22,5 meter, dan diameter sekitar 2,4 meter. Hulu ledak yang dibawa memilii bobot mencapai 1.000 kg dan mampu membawa senjata nuklir.
Mengutip Reuters, pada 2017 Pyongyang juga mengklaim Hwasong-15 mampu terbang hingga ketinggian dan menempuh jarak 950 km. ICBM ini juga mampu terbang untuk waktu yang lama, mencapai 53 menit.
Baca Juga: AS dan Korsel Siapkan Simulasi Perang Melawan Senjata Nuklir Korut
Jika menilik lintasan dan jarak tempuhnya pada peluncuran pertama tahun 2017, Hwasong-15 berpotensi memiliki jangkauan lebih dari 13.000 km, lebih dari cukup untuk mencapai Washington.
Pada uji coba terbaru hari Sabtu (18/2), Hwasong-15 dilaporkan terbang hingga ketinggian maksimum 5.768,5 km dan terbang sejauh 989 km selama hampir 67 menit.
Rudal itu akhirnya terjun dan menghantam sasarannya di perairan terbuka Laut Timur Korea. Oleh Pyongyang, uji coba kali ini mendapat predikat "Luar Biasa".