kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjadi miliarder berkat bisnis pemasaran via surel (1)


Rabu, 21 November 2018 / 16:15 WIB
Menjadi miliarder berkat bisnis pemasaran via surel (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Ben Chestnut


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Ben Chestnut, pria kelahiran Georgia, Amerika Serikat ini tidak menyangka perusahaan pemasaran melalui surel miliknya MailChimp akan menjadi sebesar sekarang. Melalui perusahaan pemasaran tersebut, pria berusia 44 tahun ini berhasil menyandang sebagai salah satu milliarder muda di bidang teknologi. Menurut catatan Forbes sampai Senin (19/11), total kekayaan Ben Chestnut mencapai US$ 2,1 miliar. Kinerja MailChimp menjadi pendorong.

Semakin banyak pengusaha yang tajir berkat teknologi. Salah satunya adalah Ben Chestnut, pemilik perusahaan pemasaran melalui surat elektronik atau surel (e-mail), MailChimp. Mengutip Inc.com, total pendapatan MailChimp tahun 2017 mencapai US$ 525 juta atau naik dari tahun 2016 yang sebesar US$ 400 juta. Masih menurut sumber yang sama, pada tahun lalu perusahaan Ben ini tercatat sudah menunjukkan profit atau laba.

Berdasarkan Forbes, awal mula Ben terjun di dunia bisnis teknologi ketika pada tahun 2001, bersama temannya Dan Kurzius mendirikan perusahaan perancang web bernama The Rocket Science Group. Sejatinya pada saat itu, Ben sudah memiliki perusahaan pemasaran surel yang merupakan cikal bakal MailChimp.

Namun karena pada awal tahun 2000-an, dirinya masih fokus mengembangkan perusahaan perancangan web perusahaan pemasaran surel ini tidak terlalu mendapat perhatian.

Tahun 2005, atau empat tahun setelah The Rocket Science Group berdiri, Ben menyadari pertumbuhan pelanggan pemasaran surel miliknya jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perancangan web. Maka, mulai tahun 2006 Ben memutuskan tidak melanjutkan bisnis perancangan web dan fokus untuk meningkatkan bisnis pemasaranvia surel miliknya. Ben menceritakan bahwa bisnis pemasaran via surel miliknya ini resmi berdiri pada tahun 2001 bersamaan The Rocket Science Group.

Awalnya beberapa pelanggan usaha kecil dan menengah (UKM) membutuhkan jasa mengirimkan buletin surel. Saat itu bisa dibilang tidak ada perangkat lunak atau software yang simpel dan praktis untuk melakukan hal tersebut.

Karena pada dasarnya Ben juga seorang pecinta teknologi, akhirnya pria yang memiliki 55% saham di MailChimp ini kemudian menulis ulang kode untuk membuat perangkat lunak pemasaran via surel. Langkah ini berasal dari ide bisnis sebelumnya yang mengalami kegagalan yaitu e-greetings.

Perangkat lunak MailChimp ini mendapatkan sambutan cukup besar dari pelanggan. Akhirnya pada tahun 2007, Ben memutuskan fokus mengembangkan perusahaan pemasaran surel ini. Yang menarik dalam pengelolaan perusahaan oleh Ben, adalah dua pendiri MailChimp tidak mengizinkan investor asing masuk sebagai pemegang saham.

Awalnya pada tahun 2009, MailChimp merupakan perangkat lunak berbayar. Namun karena ingin mengembangkan pasar yang lebih luas, Ben menambahkan fitur freemium yang memungkinkan pengguna mencoba beberapa fitur yang ada terlebih dahulu.

Konsistensi Ben dan Kurzius mengembangkan MailChimp ini berbuah manis. Pada tahun 2016, perusahaan pemasaran via surelĀ  ini mendapatkan peringkat ketujuh dari daftar Forbes Cloud 100. Pada tahun berikutnya MailChimp juga didapuk sebagai salah satu dari perusahaan paling inovatif.

Dua pendiri MailChimp Ben dan Dan Kurzius, berusaha mengembangkan perusahaan dari profit setiap tahun. Nah, tahun ini sendiri Ben memproyeksi pendapatan MailChimp bisa menembus US$ 600 juta dan lebih menguntungkan.

Kini perusahaan yang berbasis di Atlanta Amerika Serikat (AS) ini memperkerjakan sekitar seribu karyawan dengan jutaan nasabah di seluruh dunia. Pada tahun lalu, MailChimps melakukan ekspansi dengan membuka cabang di beberapa kota besar di AS yaitu di Brooklyn and in Oakland, California.

Pada November 2018 perusahaan pemasaran email ini juga meluncurkan fitur baru dengan bekerja sama dengan perusahaan pembayaran asal California yaitu Square. Tujuannya kustomisasi terhadap pelanggan.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×