kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjadi pengusaha merupakan cita-citanya sejak kecil (2)


Jumat, 24 Mei 2019 / 16:04 WIB
Menjadi pengusaha merupakan cita-citanya sejak kecil (2)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Menjadi pengusaha merupakan cita-cita David Steward sejak kecil. Namun selepas kuliah, Steward tidak langsung terjun menjadi pebisnis. Ia bekerja di beberapa perusahaan di sektor berbeda. Ketika bekerja di FedEx, kariernya cukup cemerlang meski hanya sebagai sales. Dia bahkan pernah menjadi karyawan terbaik di perusahaan tersebut. Namun, itu tidak mengubur cita-citanya menjadi pengusaha. Setelah keluar dari FedEx, Steward membeli firma konsultasi.

Pebisnis asal Clinton, Missouri, Amerika Serikat (AS) David Steward mengaku menjadi seorang pebisnis adalah cita-citanya sejak kecil. Kendati keluarganya tidak memiliki harta yang berlimpah untuk diwariskan, kegigihannya untuk meraih mimpinya tersebut tetap dipegang teguh olehnya sejak remaja.

Semasa meniti karier selepas lulus kuliah, Steward pernah beberapa kali bekerja di beberapa perusahaan. Kantor pertamanya yakni Missouri Pacific Railroad adalah perusahaan kereta api di AS yang terletak di sebelah barat sungai Mississippi.

Setelah itu, David melanjutkan kariernya di Wagner Electic, perusahaan kontraktor lokal yang bergerak di bidang penyediaan alat elektronik untuk kebutuhan konstruksi dan peremajaan.

Terakhir, ia bekerja di Federal Express (FedEx), perusahaan raksasa logistik. Kiprahnya di FedEx sangat cemerlang, walau hanya bekerja sebagai seorang penjual atau sales, Ia kerap meraih penghargaan karyawan terbaik di perusahaan tersebut.

Walau pun kariernya terbilang cemerlang, ia memutuskan keluar dari perusahaan tersebut untuk meraih mimpinya menjadi seorang pebisnis. Tahun 1984 menjadi titik balik pria kulit hitam ini.

Kala itu ia memutuskan membeli sebuah firma konsultasi yang bernama Transportation Business Services (TBS). Tiga tahun setelah itu, David mendirikan kembali perusahaan di bawah bendera Transportation Auditing Services (TAS) dengan spesialisasi di jasa audit.

Saat memulai bisnisnya, Stewards mengakui kalau persaingan kian sengit dan harus mencari jalan keluar untuk masuk ke bidang bisnis yang baru. Ia pun memiliki ide untuk mendirikan perusahaan yang secara spesifik menyediakan solusi kebutuhan teknis seperti teknologi, listrik, logistik dan lain-lainnya. Ide awal ini lah yang menjadi cikal bakal terbentuknya World Wide Technology (WWT) yang menjadi sumber uangnya di masa depan.

Ia melakukan observasi yang cukup panjang untuk mendalami bisnis yang Ia sasar tersebut. Selama tiga tahun, Steward mempelajari seluk beluk teknologi informasi (TI) dan segala kebutuhannya. Baru pada tahun 1990 Ia mendirikan WWT dan sampai saat ini masih menjabat sebagai presiden direktur di perusahaannya itu.

Pada 1990, Steward sangat yakin bahwa kebutuhan akan infrastruktur TI akan menggunung di masa depan. Apalagi untuk kebutuhan korporasi. WWT di tahun 1990 hanya memiliki tiga orang karyawan termasuk dirinya, dan bekerja di ruko kecil. Siapa mengira, dalam kurun 10 tahun bisnisnya menjadi sangat sukses. Tahun 2000, WWT sudah mempunyai 500 lebih karyawan dengan pendapatan per tahun menembus US$ 812 juta.

Tapi tidak semudah itu, dua perusahaan yang sebelumnya Ia dirikan yaitu TAS dan TBS mengalami kesulitan dan terlilit utang. David pun berjanji kepada karyawannya untuk mencari solusi, tanpa harus memecat. Tahun 1993, merupakan tahun yang sulit baginya karena utang perusahaan sudah jatuh tempo, terbesit olehnya untuk mempailitkan perusahaannya itu.

Namun, beruntung Ia mampu melakukan konsolidasi dengan baik di WWT dan melakukan restrukturisasi. Dua perusahaan miliknya yaitu TAS dan TBS pun akhirnya lolos dari belitan utang di tahun 1995.

Steward menyebut bisnisnya di WWT sudah sangat sederhana. Lewat pemanfaatan internet, menurutnya seluruh teknologi dan investaris bisa terkoneksi dengan mudah dan secara real time. Secara langsung, hal ini membuat pekerjaannya menjadi lebih efisien dan efektif.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×