Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi
Usai mendapat saham Facebook sebesar 5% Eduardo Saverin memulai bisnis modal ventura bernama B Capital Group. Berbekal dana dari penjualan sebagian saham Facebook, Saverin mencoba memberi modal ke beberapa startup. Ia yakin bisnis modal ventura akan berkembang pesat sejalan dengan meningkatkan bisnis di bidang teknologi. Hal ini terbukti benar, kini Saverin dikenal sebagai investor perusahaan rintisan terbesar di Asia yang menjadi fokus pasarnya.
Setelah menang melawan tuntutan atas Facebook di tahun 2011, Eduardo Saverin mendapatkan saham sebesar 5% dari total saham perusahaan raksasa itu. Sebagian saham tersebut kemudian ia jual ke beberapa investor seperti Digital Sky Technologie dan Sharepost.
Dari hasil penjualan sebagian saham tersebut Saverin memperoleh dana segar sebesar US$ 250 juta. Dana tersebut menjadi modal awal untuk mendirikan modal ventura. Ia kemudian melakukan penyertaan modal secara tunai dengan sejumlah saham perusahaan pasangan usaha.
Pengalaman membangun bisnis di perusahaan teknologi seperti Facebook menjadi pelajaran baginya bahwa perusahaan rintisan atau startup membutuhkan modal agar tetap hidup. Saverin bahkan sudah memprediksikan, usaha startup akan menjamur secara global. Dari situ, kehadiran perusahaan modal ventura bakal mempunyai potensi bisnis yang cerah ke depan.
Pada tahun 2015, Saverin mendirikan B Capital Group bersama Raj Ganguly yang juga menjadi penasehat senior di Grup Boston Konsulatan. B Capital adalah perusahaan ventura capital fokus memberikan pendanaan awal kepada startup yang sedang di tahap pertumbuhan. Startup diincar dari bidang teknologi keuangan, kesehatan, pemberdayaan konsumen dan industri transportasi.
Melalui perusahaan tersebut Saverin menaruh juta dollar ke perusahaan startup yang ada di Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Meski demikian, ia tetap fokus pada pasar utama di India dan Asia Tenggara. Ia memilih wilayah tersebut karena akses pendanaan startup masih kurang.
"India adalah ruang yang sangat menarik untuk berinvestasi. Karena ekonomi di sini meningkat secara besar-besaran, begitu juga pertumbuhan populasi anak-anak muda yang dibarengi peningkatan pendapatan dan perkembangan teknologi baru," jelas Saverin.