Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Deputi Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Taiwan Chuang Jen-hsiang mengatakan Azar dan anggota delegasi AS akan diuji virus corona sebelum berangkat ke Taiwan, dan sekali lagi saat masuk di bandara.
Hanya jika negatif, mereka akan diizinkan masuk. “Mereka harus memakai masker setiap saat,” kata Chuang. "Ada aturan tentang ke mana mereka bisa pergi," tambahnya.
Chuang mengatakan bahwa pasar malam yang sering ramai di Taiwan tidak akan masuk dalam daftar untuk kunjungan pribadi.
Anggota delegasi AS juga harus menjaga jarak sosial saat bertemu dengan pejabat pemerintah, kata Chuang, seraya menambahkan mereka akan menggunakan elevator khusus untuk menghindari risiko apa pun.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia kontraksi, rupiah bertahan menguat di Rp 14.578 per dolar AS
Taiwan mendapat pujian atas langkah-langkahnya mengendalikan virus corona, termasuk kontrol karantina perbatasan yang ketat dan penggunaan masker yang meluas, yang telah memenangkan dukungan publik yang luas.
Taiwan telah melaporkan 477 kasus virus corona dan tujuh kematian. Sebagian besar kasus beradal dari diimpor, dan hanya sejumlah kecil orang yang tetap berada di rumah sakit atau diisolasi.
Amerika Serikat memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat virus corona daripada negara lain, dan pemakaian masker telah menjadi masalah politik yang memanas, dengan beberapa orang keberatan dengan apa yang mereka lihat sebagai pelanggaran kebebasan pribadi.