kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menlu AS ajak negara sekutu menekan China, Beijing akan umumkan tindakan balasan


Jumat, 24 Juli 2020 / 07:09 WIB
Menlu AS ajak negara sekutu menekan China, Beijing akan umumkan tindakan balasan
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dingin antara Amerika dan China. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo kembali membidik China pada hari Kamis (23/7/2020). Dia mengatakan, Amerika Serikat dan sekutunya harus menggunakan "cara yang lebih kreatif dan tegas" untuk menekan Partai Komunis Tiongkok agar mengubah perilakunya dan menyebutnya sebagai "misi waktu kita".

Reuters memberitakan, saat berbicara di Perpustakaan Nixon di tempat kelahiran Presiden Richard Nixon di Yorba Linda, California, Pompeo mengatakan bahwa Nixon pernah mengkhawatirkan tentang apa yang telah ia lakukan dengan membuka dunia kepada Partai Komunis Tiongkok pada 1970-an.

"Presiden Nixon pernah berkata dia takut dia telah menciptakan "Frankenstein" dengan membuka dunia untuk Partai Komunis China. Dan di sinilah kita sekarang," kata Pompeo. 

Baca Juga: Untuk cegah China, AS bakal tempatkan unit Marinir bersenjata rudal di Jepang

Nixon, yang meninggal pada 1994 dan menjadi presiden pada periode 1969-1974, membuka jalan bagi pembentukan hubungan diplomatik AS dengan Komunis China pada 1979 melalui serangkaian kontak, termasuk kunjungan ke Beijing pada 1972.

Dalam sebuah pidato besar yang disampaikan setelah perintah mengejutkan Washington bagi China untuk menutup konsulat Houstonnya, Pompeo mengulangi tuduhan yang kerap kali diajukan AS tentang praktik perdagangan Beijing yang tidak adil, pelanggaran hak asasi manusia, dan upaya untuk menyusup ke masyarakat Amerika.

Baca Juga: Serang balik, Biden sebut Trump sebagai Presiden AS rasis pertama

Dia mengatakan militer China telah menjadi lebih kuat dan lebih mengancam. Itu sebabnya, pendekatan ke China harus berdasarkan rasa "tidak percaya dan memverifikasi", mengadaptasi mantra "kepercayaan tetapi memverifikasi" Presiden Ronald Reagan tentang Uni Soviet pada 1980-an.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×