Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Kita, negara-negara yang mencintai kebebasan di dunia harus mendorong China untuk berubah... dengan cara yang lebih kreatif dan tegas, karena tindakan Beijing mengancam rakyat dan kesejahteraan kita. Jika dunia bebas tidak berubah, Komunis Tiongkok pasti akan mengubah kita," tambahnya seperti yang dikutip Reuters.
Dia mengatakan, ada satu sekutu NATO, yang tidak dia sebutkan negaranya, tidak mau membela kebebasan di Hong Kong karena mencemaskan keterbatasan akses ke pasar China.
Baca Juga: China daratan laporkan 22 kasus baru viru corona, termasuk 18 kasus di Xinjiang
Pidato Pompeo ini dilakukan pada saat hubungan AS-China merosot ke titik terendah dalam beberapa dekade. Sementara, Presiden Donald Trump dan penantang Demokratnya Joe Biden, tampaknya saling bersaing satu sama lain mengenai siapa yang dapat tampil paling tangguh terkait masalah Beijing menjelang pemilihan umum presiden pada 3 November mendatang.
Hubungan AS dengan China semakin memburuk karena berbagai masalah mulai dari pandemi virus corona yang baru, yang dimulai di China, hingga praktik perdagangan dan bisnis Beijing, klaim teritorialnya di Laut China Selatan dan tindakan kerasnya terhadap Hong Kong.
Baca Juga: Hubungan diplomatik Amerika Serikat dan China berpotensi kandas
Dalam eskalasi dramatis, Washington pada hari Selasa kemarin memberi China tenggat waktu 72 jam untuk menutup konsulat di tengah tuduhan mata-mata yang tersebar luas.
Pompeo mengatakan konsulat telah menjadi "pusat mata-mata dan pencurian kekayaan intelektual."