CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Menlu AS: Jumlah Korban Warga Sipil di Gaza Terlalu Tinggi


Rabu, 10 Januari 2024 / 17:17 WIB
Menlu AS: Jumlah Korban Warga Sipil di Gaza Terlalu Tinggi
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan jumlah korban tewas warga sipil di Gaza terlalu tinggi. Olivier Douliery/Pool via REUTERS


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan jumlah korban tewas warga sipil di Gaza terlalu tinggi, terutama di kalangan anak-anak, dan menyerukan bantuan untuk mencapai jalur yang terkepung dengan lebih efektif.

Berbicara pada konferensi pers di Yerusalem pada hari Selasa, Blinken mengatakan AS terus mendukung Israel dalam misinya untuk memastikan bahwa 7 Oktober tidak akan pernah terjadi lagi, tetapi juga berupaya untuk menghindari kerugian warga sipil lebih lanjut di Gaza dan mencegah konflik menyebar ke seluruh wilayah.

Diplomat AS, yang melakukan kunjungan keempat ke Timur Tengah sejak konflik dimulai, mengatakan Israel telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan mencapai penduduk Gaza, termasuk membuka Karem Abu Salem, juga dikenal sebagai Kerem Shalom, perbatasan dengan Gaza.

Blinken melakukan perjalanan ke Turki, Yunani, Yordania, Arab Saudi, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab sebelum mencapai Israel. Dia diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Tepi Barat berikutnya untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Otoritas Palestina.

Baca Juga: Peringatan Israel untuk Hizbullah: Hati-Hati, Bisa Muncul Perang Baru

Berbicara tentang rencana untuk Gaza pascaperang, Blinken mengatakan negara-negara di wilayah tersebut telah menyatakan kesiapan mereka untuk bekerja menuju “wilayah yang terintegrasi”, namun perjanjian apa pun harus mencakup pemenuhan ambisi politik Palestina.

“Banyak negara di kawasan ini siap berinvestasi ketika konflik selesai dalam rekonstruksi dan keamanan [Gaza],” kata Blinken. 

“Tetapi penting bagi mereka bahwa ada jalan yang jelas menuju realisasi negara politik Palestina,” tambahnya.

Dia menambahkan bahwa momen saat ini memberikan peluang yang kuat tetapi semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini. 

“Israel harus berhenti mengambil langkah-langkah yang melemahkan kemampuan warga Palestina untuk mengatur diri mereka sendiri secara efektif,” katanya, termasuk “kekerasan pemukim yang dilakukan tanpa mendapat hukuman, perluasan pemukiman, pembongkaran dan penggusuran.

Baca Juga: Inggris Mulai Khawatir Israel Akan Melanggar Hukum Internasional di Gaza

“Semuanya mempersulit – bukan memudahkan – bagi Israel untuk mencapai perdamaian abadi,” katanya.

Pejabat tinggi AS juga menegaskan bahwa Washington menolak rencana pemindahan permanen warga Palestina dari Jalur Gaza.

“Segera setelah kondisi memungkinkan, kami ingin melihat orang-orang kembali ke rumah mereka dan kami sudah sangat jelas mengenai hal itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa misi penilaian PBB telah disepakati untuk menentukan adanya kondisi yang sesuai bagi penduduk untuk pindah kembali ke Gaza utara.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×