Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta dunia membimbing Taliban secara positif. Pesan tersebut disampaikannya saat berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken melalui panggilan telepon pada hari Minggu (29/8).
Dalam pernyataannya, Wang juga meminta AS dan komunitas internasional untuk memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan ke Afghanistan, sambil membantu rezim baru menjalankan fungsi pemerintahan secara normal.
Lebih lanjut, Wang turut menyoroti masalah stabilitas sosial, mata uang yang terancam depresiasi, serta peningkatan biaya hidup di Afghanistan.
"Sambil tetap menghormati kedaulatan Afghanistan, AS harus mengambil tindakan nyata untuk membantu Afghanistan memerangi terorisme dan menghentikan kekerasan," ungkap Wang Yi, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Serangan pesawat tak berawak AS tewaskan perencana ISIS di Afghanistan
Wang kembali memperingatkan bahwa penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa bisa memungkinkan kelompok teroris untuk berkumpul kembali dan menjadi lebih kuat.
Saat ini China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan, tetapi bulan lalu Wang Yi secara akrab menjamu Mullah Baradar, kepala kantor politik Taliban.
Pada kesempatan itu, Wang mengatakan dunia harus membimbing dan mendukung Afghanistan dalam proses transisi ke pemerintahan baru alih-alih menempatkan lebih banyak tekanan kepada mereka.
Baca Juga: Taliban bersiap bentuk kabinet baru di tengah evakuasi AS hampir berakhir
Bukan cuma itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price melaporkan bahwa Wang juga berbicara tentang komitmen Taliban mengenai perjalanan yang aman dan kebebasan untuk bepergian bagi warga Afghanistan dan warga negara asing.
Kedua diplomat itu juga membahas hubungan China dan AS yang berada pada titik terendah dalam beberapa dekade. Apalagi baru-baru ini intelijen AS menduga virus corona penyebab Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium.
Komunikasi antara dua negara belakangan ini mengenai Afghanistan dan perubahan iklim menunjukkan bahwa dialog kedua pihak terjalin cukup baik.