kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menlu China meminta AS menghentikan pendekatan berbahaya dan lebih rasional


Jumat, 10 Juli 2020 / 08:25 WIB
Menlu China meminta AS menghentikan pendekatan berbahaya dan lebih rasional
Anggota Dewan Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Wang Yi berbicara kepada wartawan melalui tautan video pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela Kongres Rakyat Nasional (NPC), dari Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok 24 Mei 2020.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China terus mencoba melakukan yang terbaik untuk meyakinkan Amerika Serikat (AS) agar menghentikan pendekatan berbahaya dalam menyelesaikan permasalahan dengan China. Beijing juga meminta agar AS tulus dalam berdialog dan lebih rasional melihat kebangkitan China.

Harapan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sebuah forum online dengan lebih dari 30 diplomat top dan pakar, untuk menjelaskan arah hubungan China AS ke depan.

Baca Juga: Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan F-35 senilai US$ 23 miliar ke Jepang

Wang, yang juga Anggota Dewan Negara China, mengatakan, hubungan kedua negara saat ini tengah memasuki titik paling kritis sejak keduanya menjalin hubungan diplomatik.

"Hubungan China-AS merupakan salah satu hubungan bilateral paling penting di dunia dihadapkan pada tantangan paling berat sejak pembentukan hubungan diplomatik," ujar Wang pada hari Kamis (9/7) di China, seperti dilansir Global Times.

Ketegangan hubungan AS-China mulai dari perang dagang, dan kompetisi di bidang teknologi tinggi seperti 5G, hingga ketegangan militer di Laut China Selatan dan masalah Taiwan, serta perang kata-kata tentang pandemi Covid-19. Dua negara paling kuat dan ekonomi terbesar di dunia telah bersaing dan berjuang di hampir setiap aspek dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Redakan ketegangan, Menlu China sampaikan tiga usulan ini ke AS

Sejumlah pengamat mengatakan, seskipun China mendapat tekanan dan tantangan dari AS, pemerintah China selalu bersikap tenang dan pragmatis dalam menangani situasi yang parah, sementara AS semakin tidak terduga dan tidak rasional.

Namun, para pengamat pesimistis tentang apakah AS akan menghargai ketulusan China dan kembali ke jalur yang benar, karena Washington menolak untuk menerima kebangkitan China bahkan jika negara itu sadar akan fakta tersebut.

Baca Juga: Makin tegang, AS jatuhkan sanksi ke empat pejabat China

Analis mengatakan mungkin perjuangan, yang bisa membuat pasukan musuh di AS merasakan sakit, dapat membantu AS belajar bagaimana hidup berdampingan dengan China secara damai.

Tantangan global pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya, misalnya, dapat memaksa para pembuat keputusan AS untuk memilih kerja sama jika AS menyadari bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan ekonominya, juga ekonomi dunia, sendirian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×