Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Di tengah alotnya pembicaraan menuju kembalinya AS ke dalam kesepakatan nuklir dengan Iran, Israel jadi salah satu pihak yang menentangnya.
Seorang menteri kabinet Israel mempertajam peringatan negaranya terhadap kesepakatan nuklir baru yang buruk antara Iran dan AS. Ia mengatakan, perang dengan Teheran pasti akan terjadi.
"Kesepakatan yang buruk akan mengirim wilayah tersebut ke dalam perang," ungkap Menteri Intelijen Eli Cohen, seperti dikutip Reuters.
Dengan tegas, Cohen menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Israel dengan segala kekuatan militernya akan siap untuk melakukan pencegahan.
"Israel tidak akan mengizinkan Iran mendapatkan senjata nuklir. Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun. Pesawat tempur kami dapat menjangkau semua tempat di Timur Tengah, termasuk Iran," lanjut Cohen.
Baca Juga: Kapal perang AS melepaskan tembakan peringatan ke kapal Garda Revolusi Iran
Meskipun secara umum pemerintah Israel telah sepakat mendukung kembalinya AS ke kesepakatan nuklir dengan Iran, namun sejumlah pejabat masih menolak karena kesepakatan dianggap hanya melahirkan perdamaian sementara.
Banyak tokoh Israel melihat bahwa langkah tersebut justru akan membuka jalan bagi Iran untuk membangun senjata nuklir yang dahsyat di masa depan.
Pekan ini utusan Iran dan AS melanjutkan pembicaraan tidak langsung tentang kesepakatan nuklir mereka di Wina. Keluarnya AS dari kesepakatan tersebut kala Donald Trump memimpin tahun 2018 nyatanya berbuntut panjang.
Israel mengirim delegasi senior ke Washington minggu ini untuk membahas Iran. Pasca pertemuan tersebut, Gedung Putih menyatakan bahwa AS menyetujui adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh perilaku regional Iran.
Baca Juga: Jelang Hari Quds, Israel antisipasi kemungkinan serangan siber skala besar dari Iran
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Gilad Erdan, mengatakan pemerintahan Biden akan berkonsultasi dengan Israel tentang kesepakatan nuklir baru.
Kesepakatan nuklir Iran atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) merupakan kesepakatan tentang program nuklir Iran.
Di bawah JCPOA, Iran setuju untuk mengurangi persediaan uraniumnya selama 13 tahun. Selama 15 tahun ke depan, Iran hanya akan memperkaya uranium hingga 3,67%.
Sebagai balasan atas kepatuhan Iran terhadap kesepakatan tersebut, Iran akan menerima keringanan sanksi terkait nuklir dari AS, Uni Eropa, dan Dewan Keamanan PBB.