Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan melaporkan bahwa jet temput angkatan udara China melintasi garis tengah Selat Taiwan pada hari Senin ketika Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar mengunjungi Taiwan untuk menawarkan dukungan kepada negara tersebut.
Azar tiba di Taiwan pada hari Minggu waktu setempat sebagai pejabat tingkat tertinggi AS yang berkunjung dalam empat dekade. Perjalanan yang dikutuk oleh China tersebut kian mengganggu hubungan Sino-AS.
Baca Juga: Hadapi ancaman Korea Utara, Korea Selatan siapkan ini
China, yang telah menjanjikan pembalasan atas perjalanan Azar, menerbangkan pesawat tempur J-11 dan J-10 ke sisi Taiwan dari selat yang memisahkan China dari tetangganya, sekitar pukul 9 pagi, tak lama sebelum Azar bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Pesawat China itu dilacak oleh rudal anti-pesawat Taiwan yang berbasis di darat dan 'diusir' oleh pesawat Taiwan yang berpatroli.
Di tengah hubungan yang memburuk antara Washington dan Beijing, pemerintahan Trump telah memprioritaskan penguatan dukungannya terhadap Taiwan dan meningkatkan penjualan senjata.
“Merupakan kehormatan sejati berada di sini untuk menyampaikan pesan dukungan dan persahabatan yang kuat dari Presiden Trump ke Taiwan,” kata Azar kepada Tsai di Kantor Kepresidenan Taiwan.
Baca Juga: Antisipasi ancaman ratusan kapal ikan China di Senkaku, militer Jepang siaga tinggi
Sebelumnya Washington memutuskan hubungan resmi dengan Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing.
Azar berkunjung untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan kesehatan masyarakat dengan Taiwan dan mendukung peran internasional Taiwan dalam memerangi pandemi.
“Tanggapan Taiwan terhadap COVID-19 telah menjadi salah satu yang paling sukses di dunia, dan itu merupakan penghargaan untuk sifat terbuka, transparan, demokratis dari masyarakat dan budaya Taiwan,” katanya kepada Tsai.
Baca Juga: Menkes AS sampaikan dukungan kuat ke Taiwan dalam lawatannya ke Taipei
Langkah awal dan efektif Taiwan untuk memerangi penyakit tersebut telah membuat jumlah kasusnya jauh lebih rendah daripada tetangganya, dengan 480 infeksi, termasuk tujuh kematian.
Amerika Serikat, yang memiliki lebih banyak kasus virus corona dan kematian daripada negara lain, telah berulang kali bentrok dengan China terkait pandemi dengan menuduh Beijing kurang transparan.