kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mercedes Benz Tak Ambil Bagian di Proyek Mobil Listrik FlexEvan milik Renault


Minggu, 04 Juni 2023 / 16:31 WIB
Mercedes Benz Tak Ambil Bagian di Proyek Mobil Listrik FlexEvan milik Renault
ILUSTRASI. Logo Mercedes Benz


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PARIS. Mercedes Benz Group menyatakan, tidak akan ambil bagian dalam proyek mobil van listrik FlexEvan milik Renault. Adapun Mercedes Benz Group telah menjadi mitra lama Renault di bidang van.

Melansir Reuters, Minggu (4/6), Mercedes Benz akan berfokus pada kendaraan listrik premiumnya sendiri, VAN.EA. Adapun FlexEvan dijadwalkan akan diluncurkan pada 2026 dan saat ini statusnya sedang dikembangkan oleh Renault.

Baca Juga: Cek Harga Mobil Bekas Mercy di Bawah Rp 100 Jutaan Varian Sedan sampai MPV

Seorang juru bicara Mercedes mengonfirmasi bahwa perusahaannya tidak memiliki rencana untuk meluncurkan van berukuran sedang atau besar dengan platform yang berbeda dari VAN.EA.

Renault dan Mercedes kini hanya memiliki satu proyek bersama, yakni van Citan kecil, yang versi listrik pertamanya sedang diluncurkan.

Minimnya kerja sama yang terjalin juga dipengaruhi jatuhnya permintaan untuk mesin diesel yang dijual Renault kepada mitranya di Jerman dan berakhirnya proyek bersama untuk mobil Twingo-Smart.

Sebenarnya Renault telah lama berusaha memperluas kerja samanya dengan Mercedes terkait van, tetapi sia-sia.

Baca Juga: Mercedes-Benz Distribution Indonesia Bakal Luncurkan 3-4 Line Up Mobil Listrik Baru

Di bawah arahan CEO Renault Luca de Meo, perusahaan asal Prancis itu telah berusaha memperbanyak kemitraan di luar lingkup aliansi dengan Nissan dan Daimler.

Meskipun tak ada kerja sama yang signifikan antara Renault dan Mercedes. Salah satu sumber meyakini program insentif baru, seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS dan langkah-langkah serupa di Eropa, dapat menyebabkan keduanya bekerja sama dalam berbagi fasilitas manufaktur. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×