Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Merek-merek mobil buatan China untuk pertama kalinya menguasai pangsa pasar mobil di negaranya sendiri pada Semester pertama 2023, yakni mencapai 53%.
Dikutip dari Reuters, selama ini produsen mobil global yang bermitra dengan pemerintah China bertahun-tahun telah mendominasi pasar di China. Namun mereka lambat untuk beralih ke pasar kendaraan listrik yang saat ini tengah pesat, dengan penawaran yang kompetitif.
Menurut data China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), Tesla yang memiliki pabrik produsen mobil listrik terbesar di China menjadi satu-satunya merek asing yang mengambil pangsa pasar mobil listrik di semester pertama tahun ini. Popularitasnya bahkan melampaui BMW.
Baca Juga: Jokowi: Semoga China Bisa Terus Menjadi Mitra Strategis dalam Proyek IKN
Namun hal tersebut harus dibayar mahal karena adanya tekanan tambahan pada margin China akibat perang harga yang brutal tahun ini, beberapa produsen mobil mengurangi produksi dan melakukan PHK, termasuk Toyota dan Mitsubishi.
Meskipun merek-merek tersebut memperoleh sepertiga penjualan globalnya dari China, namun saat ini mereka tidak punya pilihan selain menggandakannya.
Volkswagen dan GM juga masuk dalam hal ini. Volkswagen sendiri telah dikalahkan oleh BYD sejak akhir 2022 lalu. Perusahaan tersebut kemudian mengumumkan dua perjanjian pada hari Rabu lalu yang bertujuan untuk memperkuat posisinya di China.
Volkswagen menjalin kemitraan dengan Xpeng Inc China untuk membangun dua model baru mulai tahun 2026 yang menampilkan perangkat lunak Xpeng, dan berencana untuk bersama-sama mengembangkan model Audi dan platform baru dengan mitranya di China, SAIC.
Anggota Dewan Volkswagen, Ralf Brandstatter mengatakan kolaborasi besar antara Volkswagen dan Xpeng ini merupakan tonggak penting bagi strategi elektrifikasinya di China.
Baca Juga: Apple Menguji Pengembangan Alat AI Generatif, Apple GPT
Di sisi lain, GM mengalami penurunan 9% dalam penjualan mereknya Buick, Chevrolet, dan Cadillac di China pada semester pertama tahun ini, padahal perusahaan ini telah mengandalkan kendaraan listrik yang dikembangkan di atas platform Ultium untuk membalikkan keadaan.
GM telah menjual lebih dari 12.000 mobil listrik berbasis Ultium sejak model pertamanya Cadillac Lyriq, mulai dijual sejak tahun yang lalu. Bulan lalu, GM terpaksa memangkas harga mobil mewahnya Lyriq sebesar 14% di China.
"Kita harus memiliki mobil listrik yang tepat dengan harga yang tepat dan teknologi yang tepat," kata CEO GM Mary Barra dikutip dari Reuters.