Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Atas perang harga di industri mobil listrik tersebut membuat beberapa perusahaan mundur.
Mitsubishi Motors misalnya, telah menutup pabrik yang dijalankannya dengan mitra usaha patungan yang membuat SUV Outlander sementara kedua perusahaan mencoba menegosiasikan restrukturisasi setelah penurunan penjualan yang tajam.
Sementara itu Toyota telah turun ke posisi No. 3 di China pada semester pertama, ini juga telah memperlambat produksi di pabrik patungan yang membuat mobil listrik bZ4X dan melakukan PHK pada 1.000 pekerja kontrak.
Baca Juga: Ini Deretan Pencapaian Wuling Motors Selama 6 Tahun di Pasar Otomotif Indonesia
Manajemen Nissan sendiri menyampaikan akan membawa empat model mobil barunya ke China, termasuk mobil listrik. Bahkan dalam minggu ini Nissan akan mempertimbangkan untuk mengekspor mobil dari China ke wilayah lain untuk mengambil keuntungan dari keunggulan biaya di China.
Ini merupakan sebuah strategi yang juga dilakukan oleh Tesla, BMW, Ford, dan Renault.
Bill Russo dari Automobility, sebuah konsultan industri di Shanghai. mengatakan China bukan hanya tempat untuk menjual mobil, tapi juga sebagai tempat untuk mendorong skala ekonomi, yang menurunkan biaya dan meningkatkan kemampuan untuk bersaing secara internasional.