Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Pemerintah Mesir menyatakan bersedia memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Sinai utara, meskipun bantuan akan sulit masuk ke wilayah Palestina yang diblokade Israel.
Pada hari Kamis (12/10), Mesir telah mengarahkan penerbangan bantuan internasional untuk Gaza ke bandara di Sinai utara. Kementerian Luar Negeri Mesir memastikan bahwa penerbangan Rafah antara Sinai dan Gaza tetap terbuka.
Di saat yang sama, Mesir juga telah meminta Israel untuk tidak melakukan serangan kepada titik penyeberangan di wilayah Palestina.
Baca Juga: Liga Arab Mengecam Blokade Total Gaza oleh Israel, Meminta Akses Bantuan Dibuka
Sebuah sumber yang dikutip Reuters mengatakan, bandara Al Arish di Sinai utara, yang terletak sekitar 45 km dari perbatasan Gaza, bersiap menerima tiga penerbangan bantuan dari Qatar dan Yordania.
Sayangnya, pesawat yang membawa bantuan tersebut baru bisa meninggalkan bandara sampai koridor kemanusiaan telah dibangun.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Mesir dan Yordania telah menerima jaminan dari Amerika Serikat bahwa bantuan akan dikirim ke Gaza.
Hingga saat ini Mesir telah menjadi mediator utama antara Israel dan Palestina. Mesir memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memungkinkan pengiriman bantuan, namun juga mengisyaratkan bahwa eksodus massal warga Gaza ke selatan melintasi perbatasan tidak dapat diterima.
Baca Juga: Raja Yordania: Perdamaian di Timur Tengah Tidak Bisa Dicapai Tanpa Solusi Dua Negara
Pengeboman besar-besaran yang dilakukan Israel dan penerapan blokade total di Jalur Gaza telah menimbulkan kekhawatiran di Mesir karena berbatasan dengan wilayah selatan Palestina atau Semenanjung Sinai.
Titik tersebut juga berpotensi menjadi pintu keluar utama bagi 2,3 juta rakyat Palestina yang tinggal di Gaza.
Israel pada hari Kamis berjanji tidak akan menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah konflik Gaza, asalkan semua sandera yang ditangkap oleh militan Hamas dibebaskan.