Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID -Â WASHINGTON. Kepala regulator sekuritas Amerika Serikat mengatakan pasar harus tetap terbuka meski volatilitasnya tinggi. Pernyataan ini membatalkan spekulasi industri bahwa pemerintah kemungkinan akan menutup perdagangan saham untuk menghentikan penurunan harga saham.
"Pasar harus terus berfungsi dalam saat-saat seperti ini," kata Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Jay Clayton, Senin (16/3) seperti dikutip Reuters dari wawancara dengan CNBC.
Baca Juga: Trump menyatakan darurat nasional virus corona di AS
Ia menambahkan SEC tengah memantau pasar dengan cermat dan bekerja dengan bursa dan penyedia infrastruktur pasar untuk memastikan mereka dapat terus berfungsi.
Saham AS anjlok pada Senin (16/3) pagi karena meningkatnya kekhawatiran tentang pandemi virus corona akan menyebabkan resesi global, lagi-lagi memicu penangguhan perdagangan sementara.
Indeks S&P 500 kehilangan hampir US$ 6 triliun sejak rekor penutupan tertinggi pada pertengahan Februari.
Kekacauan mendorong The Fed mengambil tindakan agresif pada Minggu (15/3) dengan memangkas suku bunga acuan mendekati nol persen untuk menopang ekonomi dan sistem keuangan, menjanjikan pembelian aset hingga ratusan miliar dolar dan mendukung otoritas asing dengan tawaran pembiayaan dolar murah.
Beberapa analis berspekulasi bahwa penutupan pasar sama sekali merupakan langkah selanjutnya bagi regulator yang akan kehabisan alat dengan cepat untuk menangkap gejolak.
"Seseorang mungkin tidak akan salah untuk menganggap bahwa langkah besar berikutnya adalah menutup pasar saham untuk mencegah aksi jual lebih lanjut yang dilakukan sendiri," kata William O'Donnel, analis Citigrup Global Markets Inc dalam sebuah catatan Senin (16/3).