kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski AS setop keringanan sanksi, program nuklir Iran jalan terus


Kamis, 28 Mei 2020 / 21:34 WIB
Meski AS setop keringanan sanksi, program nuklir Iran jalan terus
ILUSTRASI. Seorang anak laki-laki berdiri di belakang bendera Iran di Bandara Internasional Mehrabad, Iran, 5 Mei 2010. REUTERS/Morteza Nikoubazl


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menegaskan, keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan keringanan sanksi yang memungkinkan perusahaan asing melakukan beberapa pekerjaan di lokasi nuklir Iran tidak akan memengaruhi program nuklir negeri Mullah.

AS mengatakan pada Rabu (27/5), akan menghentikan keringanan sanksi, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Rusia, China, dan Eropa untuk melakukan pekerjaan di situs-situs nuklir Iran.

Kesepakatan peran perusahaan asing tertuang dalam perjanjian nuklir Iran dengan kekuatan dunia pada 2015 lalu, dengan tujuan membantu memastikan program nuklir Teheran tidak akan digunakan untuk membuat senjata.

Baca Juga: AS ke Iran: Negosiasi atau hadapi keruntuhan ekonomi akibat sanksi!

"Berakhirnya keringanan sanksi untuk kerjasama nuklir di bawah (kesepakatan nuklir), dalam praktiknya tidak akan berdampak pada pekerjaan Iran," kata juru bicara AEOI Behrouz Kamalvandi, kantor berita ISNA melaporkan seperti dikutip Reuters. 

"Tentu saja, Amerika ingin tindakannya memiliki efek sejalan dengan tekanan pada Iran. Tetapi dalam praktiknya, tidak ada yang akan terjadi," ujar dia.

Iran mengurangi komitmen

Di bawah perjanjian nuklir 2015, Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada 2018 dan sejak itu memberlakukan kembali sanksi. 

Iran telah mengurangi komitmennya di bawah kesepakatan tersebut tetapi mengatakan, masih mematuhi persyaratan keseluruhannya.

Keringanan sanksi, yang secara resmi berakhir pada 27 Juli 2020, mencakup konversi riset air berat reaktor di Arak, penyediaan pengayaan uranium untuk Reaktor Penelitian Teheran, dan transfer bahan bakar reaktor ke luar negeri.

Baca Juga: Pentagon: Pasukan nuklir AS siap hadapi semua musuh termasuk Korea Utara

Iran setuju untuk menutup reaktor di Arak, sekitar 250 kilometer Barat Daya Teheran, berdasarkan perjanjian 2015. Dan, Iran boleh memproduksi sejumlah besar air berat dan Teheran telah berupaya mendesain ulang reaktor. Teheran mengatakan, akan membuat isotop untuk keperluan medis dan pertanian.

Upaya untuk mendesain ulang reaktor Arak terus berlanjut, meskipun dengan langkah lambat karena sanksi dan masalah dengan melaksanakan perjanjian nuklir, kata Kamalvandi.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×