Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - ROMA. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte membela diri dari kecaman luas terhadap rencananya yang sangat hati-hati untuk mengakhiri penguncian terpanjang di Eropa untuk mengekang virus corona baru.
Pemerintah Italia mengatakan, pembatasan ketat yang berlaku sejak tujuh minggu lalu untuk mencegah penyebaran virus corona akan mereda mulai 4 Mei lalu, dengan taman, pabrik, dan lokasi konstruksi buka kembali.
Namun, toko-toko harus tetap tutup sampai 18 Mei, sementara restoran, bar, dan penata rambut akan tetap tutup sampai 1 Juni, serta siswa tidak akan kembali ke sekolah sebelum September mendatang.
Baca Juga: Melonjak, Rusia catat rekor harian tertinggi kasus dan kematian akibat corona
Pelonggaran penguncian yang hati-hati itu mendapat kritikan dari pebisnis, cercaan dari oposisi, bahkan jadi pertanyaan pihak-pihak dalam koalisi Conte yang rapuh, khawatir dengan dampak besar ekonomi dan sosial.
Tetapi, Perdana Menteri menegaskan, dia tidak menyesal.
"Jika saya bisa memutar mundur jam, saya akan melakukannya lagi," kata Conte kepada harian La Stampa seperti dilansir Reuters. "Saya tidak bisa membiarkan diri terombang-ambing oleh opini publik, bahkan jika saya memahami perasaan itu dengan sangat baik".