kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski digempur resesi, kinerja bank Singapura masih lebih baik dari perkiraan analis


Kamis, 05 November 2020 / 14:02 WIB
Meski digempur resesi, kinerja bank Singapura masih lebih baik dari perkiraan analis
ILUSTRASI. Logo bank Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC). REUTERS/Edgar Su/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Meski menghadapi resesi akibat dampak pandemi, Bank-bank terbesar di Singapura membukukan laba kuartal ketiga yang melampaui perkiraan. Mengutip Bloomberg pada Kamis (5/11), hal ini menandakan perbankan bisa bertahan.

DBS Group Holdings Ltd membukukan laba sebesar S $ 1,3 miliar pada kuartal ketiga. Pencapaian itu melebihi perkiraan rata-rata analis yang disurvei Bloomberg sebesar S $ 1,12 miliar. Kendati demikian, secara tahunan, laba bersih itu turun 20%.

Sedangkan penghasilan Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) mencapai S $ 1,03 miliar pada kuartal ketiga 2020. Realisasi itu lebih tinggi dari yang diproyeksikan oleh berbagai analis sebesar S $ 850 juta.

Baca Juga: ​Mengenal Nevada, wilayah yang jadi penentu kemenangan Joe Biden di Pemilu AS

Namun kinerja OCBC secara tahunan turun 12% karena pendapatan pinjaman merosot dan naiknya biaya provisi. Namun terjadi peningkatan pendapatan di beberapa bisnis seperti wealth management.

Adapun Margin bunga bersih DBS menyusut menjadi 1,53%, sementara OCBC turun menjadi 1,54%. Pendapatan bunga bersih OCBC turun 11% dari tahun sebelumnya, dan DBS mencatat penurunan 12%.

Sedangkan pesaing yang lebih kecil, United Overseas Bank Ltd juga membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini memberikan kabar baik bagi para pejabat Singapura karena telah memberikan stimulus miliaran dolar ke dalam ekonomi yang menyusut. Juga memperluas langkah-langkah keringanan pinjaman untuk mendukung rumah tangga dan bisnis.

“Ketiga bank secara keseluruhan telah melaporkan angka yang sangat menggembirakan. Tingkat persediaan sehat dan stimulus pemerintah Singapura "dapat membantu bank mengatasi gelombang tersebut,” kata Diksha Gera, analis Bloomberg Intelligence.

Baca Juga: IPO Ant Group ditunda, Jack Ma harus rela kehilangan Rp 43 triliun

Saham DBS dan OCBC naik lebih dari 3% dalam perdagangan pagi di Singapura dan termasuk di antara yang memperoleh keuntungan terbesar pada indeks acuan Straits Times.

Chief Executive Office DBS Piyush Gupta mengatakan telah terjadi momentum peningkatan bisnis. Tecermin dari bisnis wealth management peningkatan belanja kartu kredit di antara titik-titik cerah. Ia mengharapkan rebound ekonomi yang kuat di Asia untuk mendorong pertumbuhan pinjaman dan pendapatan fee.

“lingkungan ekonomi yang menantang akan terus berlanjut karena Covid-19 tetap ada. Pembayaran kembali pinjaman setelah moratorium berakhir mungkin lebih baik dari yang diharapkan, tetapi keberlanjutannya belum pasti,” papar CEO OCBC Samuel Tsien.

Baca Juga: Meski Kim Jong Un perokok berat, Korut rilis larangan merokok di ruang publik

Namun Ia, optimis untuk lini bisnis wealth management yang mencatatkan kenaikan pendapatan ke rekor dalam sembilan bulan pertama tahun 2020. OCBC ingin memperluas operasi kekayaan daratnya di negara-negara Asia Tenggara termasuk Malaysia. Ia menambahkan, tidak ada rencana akuisisi saat ini.

Secara bersama-sama perbankan catat peningkatan laba atas ekuitas setiap tiga bulan. Itu berarti mereka dapat menyisihkan lebih banyak dan tidak merasa perlu, seperti sekarang. Penghasilan tersebut memberikan alasan untuk percaya bahwa 2021 akan lebih baik,” jelas Kevin Kwek, analis perbankan di Sanford C. Bernstein di Singapura.

Selanjutnya: Korea Utara berlakukan larangan merokok di tempat umum




TERBARU

[X]
×