Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Perdana Menteri Australia Scott Morrison, yang membuat marah China dengan menyerukan penyelidikan global terhadap wabah virus corona baru, mengatakan, ia tidak memiliki bukti yang menunjukkan penyakit tersebut berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan, Tiongkok.
Presiden Amerika Selatan (AS) Donald Trump menyatakan pada Kamis (30/4), ia yakin virus corona mungkin berasal dari laboratorium virologi di China, tetapi menolak untuk menjelaskan bukti yang katanya telah dia lihat.
Morrison menyebutkan pada Jumat (1/5), Australia tidak memiliki informasi untuk mendukung teori itu. Tapi, kebingungan mendorongnya untuk penyelidikan guna memahami, bagaimana wabah bergulir dan kemudian menyebar dengan cepat di seluruh dunia.
Baca Juga: Trump klaim telah melihat bukti virus corona berasal dari lab Wuhan
"Apa yang kami miliki sebelum kami tidak menyarankan bahwa itu kemungkinan sumbernya," kata Morrison dalam konferensi pers di Canberra, Jumat (1/5), seperti dikutip Reuters, ketika ditanya tentang pernyataan Trump.
"Tidak ada yang kami miliki yang mengindikasikan kemungkinan sumbernya, meskipun Anda tidak bisa mengesampingkan apa pun di lingkungan ini," ujarnya.
"Kami tahu, (virus) itu dimulai di China, kami tahu itu dimulai di Wuhan, skenario yang paling mungkin yang telah diselidiki berkaitan dengan pasar basah satwa liar, tetapi itu adalah masalah yang harus dinilai secara menyeluruh," kata dia.
Institut Virologi Wuhan (WIV), yang berpusat di kota tempat penyakit Covid-19 pertama kali teridentifikasi, telah membantah tudingan yang menyatakan virus corona berasal dari laboratoriumnya.
Sebagian besar ilmuwan sekarang mengatakan, virus corona berasal dari satwa liar, dengan kelelawar dan trenggiling teridentifikasi sebagai spesies inang yang mungkin.
Hubungan antara Australia dan China menegang sejak pemerintah negeri kanguru mulai mengumpulkan dukungan pada pertengahan April lalu untuk penyelidikan internasional terhadap wabah virus corona.
Baca Juga: Agen mata-mata AS: Virus corona bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik
Beijing memandang seruan penyelidikan itu sebagai bagian dari propaganda pimpinan AS melawan China. Sementara Morrison mengatakan, dunia perlu memahami dengan tepat, apa yang terjadi untuk mencegah wabah terulang yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 200.000 orang dan menutup sebagian besar ekonomi global .
"Itulah mengapa sangat penting untuk memahami apa yang terjadi, untuk memastikan bahwa kita bisa mencegah bencana global yang luas seperti itu terjadi lagi," kata Morrison.
Duta Besar Beijing untuk Australia menyebutkan, konsumen China bisa memboikot daging sapi, anggur, pariwisata, dan universitas Australia sebagai tanggapan atas desakan penyelidikan. Pejabat Pemerintahan Morrison menyebut pernyataan itu sebagai "ancaman pemaksaan ekonomi".