kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski ekspor turun pada September, neraca dagang China tetap surplus


Senin, 14 Oktober 2019 / 09:27 WIB
Meski ekspor turun pada September, neraca dagang China tetap surplus
ILUSTRASI. Orang-orang berjalan di depan sebuah bendera China raksasa di sebuah distrik pusat bisnis menjelang peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang ke-70 di Chongqing, China, 13 September 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Langkah tersebut mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menunda kenaikan tarif lanjutan. Kesepakatan parsial, yang mencakup pertanian, mata uang, dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual, mewakili langkah terbesar menuju resolusi perang tarif dua ekonomi terbesar di dunia itu.

Hanya, "Kami tidak akan menandatangani perjanjian kecuali kami mendapat dan dapat memberi tahu Presiden bahwa ini ada di atas kertas," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ketika negosiator China dan AS bertemu Trump di Gedung Putih.

Baca Juga: Ekonomi China makin lambat, tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia kian berat

Dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He duduk di seberang meja di Oval Office, Trump menyatakan kepada wartawan, AS dan China sudah sangat dekat untuk mengakhiri sengketa perdagangan. "Ada banyak gesekan antara Amerika Serikat dan China, dan sekarang ini adalah lovefest. Itu hal yang baik," katanya seperti dikutip Reuters.




TERBARU

[X]
×