Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekspor China dalam mata uang yuan pada September tahun ini turun 0,7% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Sementara impor Tiongkok melorot 6,2%.
Menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Bea dan Cukai China, neraca perdagangan negeri tembok raksasa pada September lalu surplus 280 miliar yuan, sekitar US$ 39,58 miliar.
Untuk sembilan bulan pertama tahun ini, ekspor China dalam mata uang yuan naik 5,2%, sementara impor turun 0,1%. Alhasil, neraca dagang China mencetak surplus 2,05 triliun yuan.
Baca Juga: Duh, Perlambatan China Makin Menekan Ekonomi RI premium
Sedang ekspor China ke Amerika Serikat sepanjang Januari-September merosot 10,3% ketimbang periode sama tahun lalu.
Informasi saja, perang dagang antara China dan AS sudah berlangsung selama 15 bulan.Tapi, pada Jumat (11/10), AS dan China menyepakati perjanjian tahap pertama untuk mengakhiri perang dagang.
Langkah tersebut mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menunda kenaikan tarif lanjutan. Kesepakatan parsial, yang mencakup pertanian, mata uang, dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual, mewakili langkah terbesar menuju resolusi perang tarif dua ekonomi terbesar di dunia itu.
Hanya, "Kami tidak akan menandatangani perjanjian kecuali kami mendapat dan dapat memberi tahu Presiden bahwa ini ada di atas kertas," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ketika negosiator China dan AS bertemu Trump di Gedung Putih.
Baca Juga: Ekonomi China makin lambat, tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia kian berat
Dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He duduk di seberang meja di Oval Office, Trump menyatakan kepada wartawan, AS dan China sudah sangat dekat untuk mengakhiri sengketa perdagangan. "Ada banyak gesekan antara Amerika Serikat dan China, dan sekarang ini adalah lovefest. Itu hal yang baik," katanya seperti dikutip Reuters.