Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, Australia akan mempertahankan pembatasan gerakan publik selama setidaknya empat minggu ke depan.
Australia menutup perbatasannya dan memberlakukan tindakan jarak sosial yang ketat selama sebulan terakhir. Meski, langkah-langkah tersebut bisa menggandakan angka pengangguran.
Restoran, bar, dan bisnis tidak penting lainnya harus tutup. Kemudian, pertemuan publik lebih dari dua orang dilarang, dengan ancaman hukuman denda dan bahkan penjara.
Baca Juga: Jumlah kasus baru corona melandai, Inggris belum akan mencabut lockdown
Tingkat harian infeksi baru di Australia telah stabil di angka satu digit, dari sekitar 25% beberapa minggu lalu. Saat ini, kasus virus corona mencapai 6.500 dengan 63 kematian.
Tapi, Morrison menegaskan, Australia tidak akan melonggarkan pembatasan sosial sampai kapasitas pengujian virus secara nasional meningkat, pelacakan kontak dari kasus semakin luas, dan respons terhadap wabah di masa depan sepenuhnya siap.
"Kami ingin menjadi sangat jelas dengan warga Australia, batasan dasar yang kami miliki saat ini, tidak ada rencana untuk mengubahnya selama empat minggu ke depan," kata Morrison dalam konferensi pers, Kamis (16/4), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Trump: AS selidiki informasi virus corona berasal dari laboratorium Wuhan
Meski begitu, Morrison bilang, Australia sedang merumuskan pelonggaran pembatasan. Tetapi, ia tidak menyebutkan secara spesifik, mana yang bisa lebih dulu dilonggarkan kelak.
Hanya, dalam beberapa hari terakhir, dia mendorong para pemimpin negara bagian dan teritori untuk membuka kembali sekolah-sekolah. Morrison mengutip saran medis yang menyebutkan anak-anak membawa risiko rendah menularkan virus corona.