kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah kasus baru corona melandai, Inggris belum akan mencabut lockdown


Kamis, 16 April 2020 / 15:48 WIB
Jumlah kasus baru corona melandai, Inggris belum akan mencabut lockdown
ILUSTRASI. Seorang wanita memakai masker saat berjalan di depan gerai Selfridges di Oxford saat pandemi virus corona (COVID-19) terus berlanjut di London, Inggris, Rabu (15/4/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Wabah virus corona baru di Inggris sudah memuncak. Tapi, terlalu dini untuk mencabut lockdown karena virus itu akan merajalela jika pemerintah melonggarkan langkah-langkah jarak sosial

Inggris memiliki angka kematian resmi tertinggi kelima di dunia akibat virus corona, setelah Amerika Serikat, Italia, Spanyol, dan Prancis. Meski, angka itu hanya mencakup kematian di rumahsakit sehingga jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

"Kami pikir terlalu dini untuk melakukan perubahan," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Kamis (16/4), seperti dikutip Reuters. "Sementara kita telah melihat perataan jumlah kasus, perataan jumlah kematian belum mulai turun".

Baca Juga: Mantan kepala MI6: China sembunyikan informasi penting tentang corona

"Jika kami melonggarkan semua tindakan (jarak sosial) sekarang, maka virus (corona) ini akan merajalela sekali lagi, dan kami tidak bisa membiarkan itu terjadi," tegas Hancock.

Sementara Perdana Menteri Boris Johnson masih dalam proses pemulihan diri di rumah dinasnya dari komplikasi Covid-19 yang hampir merenggut nyawanya, Pemerintah Inggris akan membahas peninjauan kebijakan penguncian pada hari ini.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab yang mewakili Johnson sebelumnya menyatakan, tidak akan ada pencabutan segera atas langkah-langkah jarak sosial yang Pemerintah Inggris terapkan mulai 23 Maret lalu.




TERBARU

[X]
×