CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Meski kasus varian Delta melonjak, AS tidak akan lakukan lockdown


Senin, 02 Agustus 2021 / 05:23 WIB
Meski kasus varian Delta melonjak, AS tidak akan lakukan lockdown
ILUSTRASI. Anthony Fauci,?direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS mengatakan, Amerika Serikat tak akan melakukan lockdown lagi meskipun kasus varian Delta melonjak.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pakar Penyakit Menular AS Dr Anthony Fauci menegaskan, Amerika Serikat tidak akan melakukan penguncian (lockdown) lagi untuk mengekang penyebaran Covid-19 meskipun varian Delta memicu lonjakan kasus di negara tersebut.

Menurut Fauci dalam wawancara di "This Week" ABC seperti yang dikutip Reuters, persentase warga Amerika saat ini yang telah divaksinasi sudah cukup untuk menghindari penguncian.

"Ini tidak cukup untuk menghancurkan wabah, tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi seperti di musim dingin lalu," katanya.

Menurut analisis Reuters, jumlah rata-rata kasus virus corona baru yang dilaporkan secara nasional hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir.

Bahkan jika negara bagian tidak melakukan penguncian lagi, penyebaran varian Delta masih dapat mengancam perekonomian.

Baca Juga: AS Menebar Uang ke Warga yang Divaksin

Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kepada CBS "Face the Nation" bahwa varian Delta menciptakan banyak kehati-hatian di antara jutaan orang Amerika yang tidak bekerja dan dapat memperlambat pemulihan pasar tenaga kerja AS.

Lonjakan kasus varian Delta juga mengguncang dunia. Beberapa wilayah Asia yang sebelumnya relatif berhasil menahan Covid-19, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam. Namun, kini mereka memberlakukan lockdown.

Beberapa negara menolak pembatasan baru. Mulai Senin, tentara tak bersenjata akan membantu polisi kota terbesar di Australia, Sydney, untuk memeriksa apakah orang-orang yang dites positif tetap melakukan isolasi.

Baca Juga: Pusat Kesehatan AS: Perang telah berubah karena varian Delta


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×