Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Martin merupakan rekan bisnis yang membeli perusahaan Daniel sebelumnya yaitu Advertigo. Ketika pertama kali Spotify berdiri, membutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan deal bisnis pertama di Swedia.
Daniel menyadari, agar bisnis streaming musik melalui aplikasi seperti Spotify bisa berkembang, maka harus melakukan ekspansi. Dus, tak lama setelah diluncurkan di Swedia pada 2006, ia juga melakukan ekspansi ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, Swedia, Norwegia dan Firlandia.
Dengan fitur unggulan yaitu pelanggan bisa mendengarkan 8 juta lagu secara gratis, layanan Spotify pada tahun pertama mendapatkan respon positif dari pengguna di beberapa negara.
Daniel mengakui tantangan terbesar dalam mengembangkan model bisnis musik baru seperti streaming adalah meyakinkan pelabel besar untuk bergabung.
Hal ini penting karena perusahaan label mayor memiliki potensi besar dalam penambahan database lagu. Namun seiring waktu, Daniel bisa meyakinkan pelabel besar untuk bergabung.
Meskipun pelabel tidak mendapatkan imbalan dana setara ketika pelanggan mengunduh lagu melalui internet, namun Daniel meyakinkan bahwa pelabel bisa mendapatkan potensi keuntungan dari jumlah dana yang masuk dari iklan dan dari penambahan pelanggan.
Selain mengembangkan jumlah pengguna, Daniel juga berusaha masuk ke beberapa device yang ada. Selain komputer, Spotify juga bisa digunakan di beberapa gadget lain yaitu handphone, Xbox dan Playstation.
Pertumbuhan bisnis dan pelanggan Spotify cukup menggembirakan. Ini bisa dilihat dari valuasi yang naik dua kali lipat tiap tahun dan penggunanya yang bertambah empat kali lipat.
(Bersambung)