kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Microsoft Investasi US$ 15 Miliar di UEA untuk Perluas Pusat Data AI


Selasa, 04 November 2025 / 06:08 WIB
Microsoft Investasi US$ 15 Miliar di UEA untuk Perluas Pusat Data AI
ILUSTRASI. CEO Microsoft Satya Nadella berbicara di konferensi pengembang tahunan perusahaan di Seattle, Washington, AS, 21 Mei 2024. REUTERS/Max Cherney/Foto Arsip. Microsoft berencana meningkatkan total investasinya di Uni Emirat Arab (UEA) menjadi lebih dari US$ 15 miliar hingga akhir 2029.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - ABU DHABI. Microsoft berencana meningkatkan total investasinya di Uni Emirat Arab (UEA) menjadi lebih dari US$ 15 miliar hingga akhir 2029, sekaligus memperoleh izin ekspor chip Nvidia dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mendukung pembangunan pusat data kecerdasan buatan (AI) di negara tersebut.

Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, Brad Smith, mengatakan investasi besar ini akan difokuskan pada perluasan pusat data AI di seluruh UEA. 

“Bagian terbesar dari investasi ini, baik yang sudah dilakukan maupun yang akan datang, adalah ekspansi pusat data AI di seluruh UEA. Dari sudut pandang kami, investasi ini krusial untuk memenuhi permintaan penggunaan AI yang terus meningkat di kawasan ini,” ujarnya di sela Konferensi Energi ADIPEC di Abu Dhabi, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: Google Investasikan Rp 248 Triliun untuk Bangun Pusat Data AI Terbesar di India

UEA sendiri tengah menggelontorkan dana besar untuk menjadi pusat global pengembangan AI, dengan memanfaatkan hubungan eratnya dengan Washington guna memperoleh akses terhadap teknologi Amerika Serikat, termasuk chip canggih yang digunakan dalam pemrosesan AI.

Pada tahun lalu, Microsoft telah menanamkan investasi sebesar US$ 1,5 miliar untuk membeli sebagian saham perusahaan AI asal Abu Dhabi, G42. Investasi tersebut memberikan Microsoft satu kursi di dewan direksi G42, yang saat ini ditempati langsung oleh Brad Smith.

Namun, hubungan G42 dengan China sempat menimbulkan kekhawatiran di Washington karena dianggap berpotensi memberi akses tidak langsung kepada Beijing terhadap chip semikonduktor canggih. 

Smith menyatakan bahwa G42 telah membuat kemajuan besar dalam menerapkan sistem kepatuhan terhadap regulasi hukum AS. Ia juga menyebut bahwa akses langsung G42 terhadap chip-chip AS berteknologi tinggi kemungkinan besar akan menjadi bagian dari masa depan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Nvidia Siapkan Investasi US$100 Miliar untuk OpenAI, Dorong Dominasi AI Global

Dalam unggahan blog di situs resmi Microsoft, Smith menjelaskan bahwa lisensi ekspor yang disetujui tahun lalu oleh pemerintahan Presiden Joe Biden memungkinkan Microsoft memperoleh chip Nvidia setara dengan 21.500 unit GPU A100 di UEA, termasuk kombinasi chip A100, H100, dan H200. 

Sementara itu, pada September lalu, Gedung Putih kembali memberikan izin ekspor tambahan setara 60.400 chip A100 yang melibatkan GPU GB300, setelah dilakukan revisi terhadap standar perlindungan teknologi.

Kendati demikian, langkah ini mendapat sorotan dari Ketua Komite Seleksi Tiongkok di DPR AS, John Moolenaar. Ia menyatakan kekhawatiran terhadap kemitraan teknologi antara UEA dan Tiongkok yang masih erat. 

“Saya menyambut baik peluang kolaborasi teknologi antara AS dan UEA, tetapi hal itu harus disertai komitmen yang jelas dan tak terbalikkan dari pihak Emirat untuk berpihak pada Amerika,” kata Moolenaar dalam pernyataannya.

Brad Smith menuturkan bahwa chip-chip yang tercakup dalam izin ekspor terbaru tersebut belum dikirim, namun pengiriman akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Chip-chip tersebut akan digunakan di pusat data milik Microsoft di UEA.

Baca Juga: OpenAI, Oracle, dan SoftBank Bangun 5 Pusat Data AI Baru di AS

Menurut Smith, Microsoft telah menanamkan investasi sebesar US$ 7,3 miliar di UEA sejak 2023 hingga akhir 2025. Sementara tambahan dana sekitar US$ 7,9 miliar akan digelontorkan hingga 2029 untuk memperluas infrastruktur cloud dan AI di wilayah tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa total investasi senilai US$ 15,2 miliar ini tidak termasuk proyek Stargate UAE, fase pertama dari salah satu kompleks pusat data terbesar di dunia yang diumumkan saat kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Teluk pada Mei lalu. 

Proyek tersebut terletak di Abu Dhabi dan akan menjadi salah satu pusat pengelolaan data strategis bagi pengembangan teknologi masa depan.

Selanjutnya: Transaksi Digital Perbankan Kian Melesat

Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Karier dan Keuangan Hari Ini Selasa 4 November 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×