Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. CEO Meta Platforms Inc., Mark Zuckerberg mengumumkan rencana investasi ratusan miliar dolar AS untuk membangun sejumlah pusat data kecerdasan buatan (AI) berukuran raksasa guna mendukung ambisi mengembangkan teknologi superintelligence, AI yang mampu melampaui kecerdasan manusia dalam sebagian besar tugas.
Langkah ini menegaskan tekad Meta untuk menjadi yang terdepan dalam perlombaan AI, di tengah persaingan ketat dengan raksasa teknologi lain seperti OpenAI dan Google.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia, Juni 2025: Larry Ellison Gusur Mark Zuckerberg
Meta bahkan telah terlibat dalam "perang talenta", menawarkan paket gaji jutaan dolar untuk menarik insinyur AI terbaik dunia.
Dalam unggahannya di Threads, Zuckerberg menyatakan bahwa kekuatan bisnis inti Meta, khususnya dari lini iklan digital, akan menjadi mesin pendanaan utama proyek ini.
“Kami memiliki modal dari bisnis kami untuk menjalankan proyek ini,” kata Zuckerberg pada Senin (14/7).
Meta kini sedang membangun beberapa klaster pusat data multi-gigawatt yang akan menjadi tulang punggung pelatihan model AI masa depan.
Klaster pertama bernama Prometheus dijadwalkan beroperasi pada 2026, disusul Hyperion yang dirancang untuk dapat ditingkatkan hingga kapasitas 5 gigawatt.
Baca Juga: Era Smartphone Menuju Senjakala? Zuckerberg: Popularitas Ponsel Berakhir Tahun 2030
Menurut laporan Semianalysis yang dikutip Zuckerberg, Meta berpotensi menjadi laboratorium pertama di dunia yang mengoperasikan supercluster 1 gigawatt lebih, yakni fasilitas data center raksasa yang dirancang khusus untuk melatih model AI supercanggih.
Sebagai bagian dari strategi ini, Meta telah mereorganisasi tim AI-nya ke dalam divisi baru bernama Superintelligence Labs setelah menghadapi tantangan pada pengembangan model Llama 4 dan kehilangan sejumlah staf penting.
Divisi baru ini akan fokus mengembangkan produk yang dapat menciptakan arus pendapatan baru, termasuk aplikasi Meta AI, alat iklan berbasis gambar-ke-video, dan kacamata pintar (smart glasses).
Zuckerberg pun memimpin langsung perekrutan tokoh-tokoh AI ternama, seperti mantan CEO Scale AI Alexandr Wang dan eks pimpinan GitHub Nat Friedman, untuk memimpin Superintelligence Labs. Meta sebelumnya juga telah menginvestasikan US$14,3 miliar ke Scale AI.
Baca Juga: Saham Meta Cetak Rekor Kenaikan, Tambah Nilai Pasar US$ 235 Miliar
Tak hanya itu, Meta juga dikabarkan menawarkan pembelian saham minoritas dari dana milik Friedman dan investor teknologi Daniel Gross, melalui tender offer kepada limited partners, menurut sumber Reuters.
Sebagai informasi, Meta telah menaikkan anggaran belanja modal (capex) 2025 menjadi US$64 miliar hingga US$72 miliar, untuk memperkuat posisinya di tengah persaingan ketat industri AI global.
Saham Meta tercatat naik 1% usai pengumuman tersebut, dan telah menguat lebih dari 20% sejak awal tahun 2025.