kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Trump Umumkan Bantuan Senjata untuk Ukraina, Beri Peringatan Keras kepada Rusia


Senin, 14 Juli 2025 / 23:10 WIB
Trump Umumkan Bantuan Senjata untuk Ukraina, Beri Peringatan Keras kepada Rusia
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump gestures during a press conference at a NATO summit in The Hague, Netherlands June 25, 2025. REUTERS/Yves Herman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Senin (14/7) mengumumkan rencana untuk mempersenjatai kembali Ukraina dengan peluru kendali dan perlengkapan militer lainnya dalam upaya mempertahankan diri dari invasi Rusia.

Keduanya juga memperingatkan Rusia akan diberi sanksi tarif yang sangat berat jika tidak menghentikan perang.

Baca Juga: Trump Menyatakan Terbuka untuk Perundingan dengan Mitra Dagangnya

Pengumuman ini disampaikan setelah berminggu-minggu kekecewaan Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak mencapai kesepakatan damai.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy diketahui kerap mengajukan permintaan tambahan senjata kepada Trump dan para pemimpin NATO.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Trump menyatakan bahwa AS akan menyediakan persenjataan, namun pendanaannya akan ditanggung oleh negara-negara anggota NATO.

Rutte menambahkan, jumlah persenjataan yang dikirim akan sangat besar, termasuk peluru kendali, sebagai gelombang pertama pengiriman.

Baca Juga: Jerome Powell Respons Kritik Trump: Minta Investigasi Proyek Gedung The Fed

Trump juga menyebut bahwa peralatan militer tersebut, termasuk sistem rudal Patriot, akan dikirimkan dalam waktu dekat.

Selain itu, Trump memperingatkan bahwa ia akan memberlakukan tarif yang "sangat berat" terhadap Rusia jika tidak ada kesepakatan damai dalam 50 hari ke depan.

Para pemimpin Kongres juga sedang merancang paket sanksi ekonomi terhadap Rusia.

“Kalau saya Vladimir Putin hari ini, dan mendengar apa yang direncanakan dalam 50 hari ke depan... Saya akan mempertimbangkan kembali apakah saya tidak sebaiknya mulai serius dalam bernegosiasi soal Ukraina,” kata Rutte.

Baca Juga: Trump Umumkan Pengiriman Sistem Pertahanan Udara Patriot ke Ukraina

Trump selama ini dikenal enggan menjatuhkan hukuman berat kepada Rusia, namun ia mengaku kecewa setelah percakapan telepon terakhir dengan Putin, yang menunjukkan bahwa sang presiden Rusia masih bersikeras melanjutkan perang.

Selanjutnya: Trump Menyatakan Terbuka untuk Perundingan dengan Mitra Dagangnya

Menarik Dibaca: Bitcoin di Atas US$ 120.000, Robert Kiyosaki Bilang Ini Saat Terbaik Menjadi Kaya




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×