Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Miliarder investor Ryan Cohen telah meningkatkan kepemilikan pribadinya di raksasa e-commerce China, Alibaba Group, menjadi sekitar US$1 miliar dalam beberapa bulan terakhir.
Sebagaiman laporan Wall Street Journal pada Kamis (20/2), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Posisi Cohen kini mewakili sekitar 7 juta saham Alibaba, kata laporan itu.
Baca Juga: Xi Jinping Bakal Pimpin Simposium yang Dihadiri Bos Alibaba, Xiaomi, hingga DeepSeek
Alibaba dan Cohen belum segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Cohen sebelumnya membangun kepemilikan saham di Alibaba senilai ratusan juta dolar pada awal 2023 dan mendesak perusahaan untuk meningkatkan serta mempercepat pembelian kembali sahamnya, dengan alasan bahwa harga sahamnya masih undervalued, kata sumber kepada Reuters saat itu.
Menurut laporan WSJ, Cohen, yang kala itu menyatakan minatnya untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan Alibaba, telah melakukan diskusi lebih lanjut dengan perusahaan dalam beberapa waktu terakhir.
Saham teknologi China mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir setelah munculnya startup kecerdasan buatan (AI) domestik DeepSeek. Pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dengan para pemimpin bisnis di sektor tersebut juga meningkatkan sentimen investor.
Sebelumnya, Alibaba melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui perkiraan analis berkat penjualan akhir tahun yang kuat, serta mengumumkan rencana investasi lebih lanjut di bidang AI dan komputasi awan.
Baca Juga: Gandeng Alibaba, Apple Siap Lawan AI DeepSeek di Pasar China
Saham Alibaba yang terdaftar di AS naik hingga 15% sepanjang hari dan ditutup lebih dari 8% lebih tinggi. Secara keseluruhan, sahamnya telah melonjak lebih dari 60% sepanjang tahun ini.
Cohen, yang dikenal sebagai "raja meme" karena kemampuannya menggerakkan investor ritel selama demam saham meme di era pandemi, membangun kekayaannya dengan mendirikan peritel hewan peliharaan online Chewy.
Ia kemudian memperkuat posisinya melalui investasi di peritel video game GameStop dan raksasa teknologi Apple.
Pada Maret 2022, Cohen mengungkapkan kepemilikan 9,8% saham di Bed Bath & Beyond dan mendesak perubahan di peritel barang rumah tangga tersebut, tetapi secara tiba-tiba menjual seluruh sahamnya lima bulan kemudian. Bed Bath mengajukan kebangkrutan pada April 2023.