Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Tiongkok Xi Jinping berencana untuk memimpin simposium untuk meningkatkan sentimen sektor swasta pada minggu depan.
Menurut tiga orang sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, simposium ini akan dihadiri oleh para pemimpin bisnis negara itu termasuk salah satu pendiri Alibaba Jack Ma.
Mengutip Reuters, Xi jarang memimpin simposium tentang sektor swasta. Dan acara tersebut menggarisbawahi berbagai tantangan yang dihadapi China, mulai dari meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump hingga pertumbuhan ekonomi domestik yang tersendat-sendat.
Dua sumber mengatakan, banyak pengusaha yang berasal dari sektor teknologi akan hadir. Xi diharapkan mendorong mereka untuk memperluas bisnis mereka di dalam negeri dan internasional di tengah perang teknologi Tiongkok-AS yang semakin intensif.
Tiga sumber mengatakan, simposium tersebut kemungkinan akan berlangsung pada hari Senin (17/2/2025). Berita tentang simposium tersebut pertama kali dilaporkan oleh Reuters.
Pony Ma, CEO raksasa teknologi Tencent, dijadwalkan hadir di sana, kata dua sumber. Lei Jun, kepala eksekutif pembuat ponsel pintar dan kendaraan listrik Xiaomi serta Wang Xingxing, pendiri perusahaan robotika Yushu Technology, kemungkinan akan hadir, kata satu sumber.
Baca Juga: China Seret Trump ke WTO atas Kebijakan Tarif Kontroversial AS
Seorang eksekutif Huawei Technologies juga diharapkan untuk berpartisipasi, menurut dua sumber.
Bloomberg News melaporkan bahwa pendiri DeepSeek Liang Wenfeng akan hadir. Perusahaan rintisan kecerdasan buatan tersebut telah mengguncang dunia teknologi dengan model yang katanya dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pesaing Barat.
Reuters berbicara kepada lima orang yang mengetahui simposium untuk artikel ini, yang semuanya menolak untuk disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tonton: Pasca Menaikkan Tarif, Trump Bakal Berbicara dengan Xi Jinping
Kantor Informasi Dewan Negara, yang menangani pertanyaan media atas nama para pemimpin negara, tidak segera menanggapi pertanyaan Reuters tentang acara tersebut.
Alibaba, Tencent, Xiaomi, Huawei, Yushu, dan DeepSeek juga tidak menanggapi permintaan komentar.