kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder Thailand yang pernah berjualan rokok di jalan (1)


Kamis, 09 Mei 2019 / 10:50 WIB
Miliarder Thailand yang pernah berjualan rokok di jalan (1)


Reporter: Ferrika Sari, Yuwono Triatmodjo | Editor: Tri Adi

Siapa sangka kalau pendiri Thai Life Insurance pernah merasakan kerasnya hidup di jalan saat berjualan rokok. Namun nasib orang memang tidak ada yang tahu. Kini, ia menjadi bos perusahaan asuransi nomor dua di Thailand. Berkat kepiawaiannya, Vanisch Chaiyawan kini menjadi seorang miliarder dan mencatatkan diri memiliki kekayaan hingga US$ 2,8 miliar. Ia juga meluaskan bisnis ke minuman keras. Ia mengambil merek dari berbagai negara.

Memang garisan tangan orang tak ada yang tahu. Dari berdagang rokok di jalan, nama Vanisch Chaiyawan kini tercatat di antara kelompok miliarder.

Pria asal Thailand ini adalah bos Thai Life Insurance yang merupakan perusahaan asuransi jiwa terbesar kedua di Thailand. Ini merupakan perusahaan asuransi pertama yang dibangun oleh orang-orang Thailand pada tahun 1942 dan berkantor pusat di Bangkok, Thailand.

Seiring waktu bisnis asuransi Chaiyawan kian sukses. Dari strategi bisnis yang dilakukan oleh lelaki berusia 87 tahun ini membuat nilai perusahaan di pasar asuransi terus meningkat.

Chaiyawan kini memiliki 60% saham Thai Life Insurance. Perusahaan asuransi jiwa tersebut saat ini dijalankan oleh putra Chaiyawan, yaitu Chai Chaiyawan sebagai Presiden Direktur.

Awal bisnisnya di saat perang dunia kedua meletus. Saat itu semua perusahaan asuransi jiwa asing menutup bisnisnya dan kembali ke negara asal mereka sehingga menyebabkan kerugian besar bagi para pemegang polis asuransi di Thailand.

Sekelompok orang Thailand pun mulai membangun kembali perusahaan asuransi. Nah salah satunya adalah Chaiyawan. Tidak cukup hanya satu perusahaan, Chaiyawan mendirikan tiga perusahaan asuransi sekaligus. Masing-masing Thai Phaiboon Insurance, Thai Health Insurance dan Thai Cardi Life Assurance.

Pada tahun 1984, banyak investor asing masuk ke Thailand sehingga perusahaan mengubah strategi bisnisnya. Thai Life memposisikan diri sebagai perusahaan asuransi nasional agar tetap berada di lima besar dalam industri asuransi jiwa. Hasilnya memang lumayan. Perusahaannya menjadi terbesar nomor dua di Negeri Gajah Putih tersebut.

Thai Life menjual mayoritas produk melalui agen asuransi. Asuransi ini juga mengandalkan pemasaran melalui konten iklan kreatif yang mengusung serangkaian video viral yang mengharukan dan menarik perhatian dunia.

Thai Life Insurance adalah salah satu pelopor iklan kreatif tersebut. Perusahaan itu secara konsisten menggunakan cerita sinematik yang memuat pesan-pesan emosional untuk menyoroti pentingnya persiapan dalam kehidupan seseorang. Iklan ini sering diputar di berbagai negara melalui media sosial.

Perluasan bisnis Chaiyawan sampai ke pendirian bank, yaitu Thai Credit Retail Bank Public Company Limited yang merupakan layanan perbankan komersial untuk pelanggan ritel serta usaha, kecil dan menengah (UKM).

Selain mendirikan bisnis di sektor keuangan, ia punya perhatian khusus terhadap bisnis minuman keras. Sebagian kecil kekayaannya diinvestasikan ke saham Thai Beverage (ThaiBev) yang merupakan salah satu produsen minuman terbesar di Asia Tenggara dengan pabrik penyulingan di Thailand, Skotlandia dan China.

Ia menyadari betul bisnis minuman keras menguntungkan karena peminatnya selalu ada. Ia memanfaatkan kesempatan itu dengan mendirikan Thailand Asia Pacific Brewery Company Limited.

Perusahaan yang bergerak dalam penjualan bir di Asia. Perusahaan ini memasarkan produknya melalui hotel, restoran dan tempat minum umum. Merek yang disediakan seperti Heineken, Tiger, Cheers, Guinness, Kilkenny, dan Strongbow. Ia memang punya pengalaman dari berjualan rokok semasa kecilnya dulu. Chaiyawan muda juga sempat berjualan beras.

Kini berbagai bisnis Chaiyawan telah mengantarkannya sebagai orang terkaya ke-10 di Thailand menurut data Forbes. Sampai dengan awal Mei 2019, bapak dari delapan anak ini telah mengantongi total kekayaan hingga US$ 2,8 miliar.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×