kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Militer Prancis Terancam Kekurangan Cadangan Amunisi karena Sibuk Membantu Ukraina


Rabu, 15 Februari 2023 / 12:35 WIB
Militer Prancis Terancam Kekurangan Cadangan Amunisi karena Sibuk Membantu Ukraina
ILUSTRASI. Pasukan Prancis untuk NATO menunggu kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Rukla, Lithuania, Selasa (29/9/2020). REUTERS/Ints Kalnins


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PARIS. Angkatan bersenjata Prancis dikabarkan mulai mengalami kekurangan cadangan amunisi akibat rutin memberikan bantuan ke Ukraina selama perang dengan Rusia berlangsung.

Kantor berita lokal, Le Figaro, pada hari Rabu (15/2) melaporkan bahwa jenis amunisi yang mulai langka adalah peluru kaliber 155mm yang digunakan oleh perangkat howitzer dan meriam artileri.

Le Figaro mengutip laporan dari Julien Rancoule dan Vincent Bru, anggota parlemen Prancis yang menyusun laporan tentang cadangan amunisi.

Baca Juga: NATO Meminta Korea Selatan Ikut Memberi Dukungan Militer ke Ukraina

Laporan tersebut menguraikan alasan bagi pemerintah untuk mengkaji kembali stok amunisi, mengingat kemungkinan kebuntuan besar.

"Kami mendesak pemerintah untuk mengisi kembali persenjataan militer negara. Kebijakan untuk menjaga stok keperluan pertahanan karena alasan ekonomi harus diabaikan," kata Bru, seperti dikutip TASS.

Lebih lanjut, Le Figaro menjelaskan bahwa ketegangan antara pejabat yang mendukung kebijakan pemerintah untuk mendukung Ukraina dengan mereka yang meminta cadangan dalam negeri lebih diperhatikan akan meningkat di kemudian hari.

Keputusan Prancis untuk rutin memberikan dukungan militer ke Ukraina tentu sejalan dengan para mitranya di NATO. 

Baca Juga: Hungaria Ingatkan Ancaman Perang Dunia Jika Ukraina Bergabung dengan NATO

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, akhir tahun lalu berjanji akan mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina mulai awal tahun ini. Prancis telah memasok Ukraina dengan peluncur roket dan sistem pertahanan udara Crotale

Macron juga membuka peluang untuk pengiriman lebih banyak artileri bergerak Caesar.

Mengutip France24, per November 2022 Prancis telah memberi Ukraina 18 howitzer Caesar dan bantuan militer senilai 550 juta euro, menjadikannya sebagai penyumbang senjata terbesar kelima bagi Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×