kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Mimpi buruk Eropa: Rusia dan China kembangkan rudal hipersonik


Selasa, 29 Desember 2020 / 06:48 WIB
Mimpi buruk Eropa: Rusia dan China kembangkan rudal hipersonik
ILUSTRASI. Sejumlah media Jerman memperingatkan pengembangan senjata hipersonik Rusia dan China. Andy Wong/Pool via REUTERS/File Photo


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Sejumlah media Jerman memperingatkan pengembangan senjata hipersonik Rusia dan China, dengan mengatakan senjata itu menimbulkan "mimpi buruk" bagi keamanan Eropa.

Melansir Express.co.uk, Gerhard Hegmann, seorang jurnalis di Die Welt, mengatakan adopsi rudal hipersonik Moskow dan Beijing menandai "spiral ancaman" baru ke Eropa dari Rusia dan China. Reporter itu mencatat ketakutan baru-baru ini terhadap pangkalan militer AS di Ramstein, di mana Jerman menggambarkannya sebagai kekuatan destruktif persenjataan Rusia.

Hegmann mengatakan, pangkalan AS disiagakan ketika sebuah kapal selam Rusia melakukan uji rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sementara AS terus-menerus waspada terhadap ancaman, dia menambahkan senjata hipersonik yang hampir tidak mungkin untuk dicegat.

Baca Juga: Situasi Laut China Selatan memanas, Pentagon akan ambil langkah tegas atas Beijing

"Dengan munculnya apa yang disebut senjata hipersonik, rantai peringatan yang ada tentang peluncuran rudal dan sistem rudal anti-balistik menjadi tidak berguna dan waktu untuk bereaksi terhadap peluncuran berkurang secara drastis," jelas Hegmann.

Jurnalis itu kemudian mengutip para ahli Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman yang menyatakan rudal hipersonik akan merusak keseimbangan kekuatan antara negara-negara nuklir.

Baca Juga: Poseidon, drone bawah air Rusia berjulukan senjata nuklir hari kiamat

Para ahli menunjukkan kepada Hegmann, Rusia dan China memimpin dalam pengembangan senjata hipersonik, tetapi mengatakan AS berkomitmen untuk mengejar ketinggalan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×