kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mimpi buruk Eropa: Rusia dan China kembangkan rudal hipersonik


Selasa, 29 Desember 2020 / 06:48 WIB
Mimpi buruk Eropa: Rusia dan China kembangkan rudal hipersonik
ILUSTRASI. Sejumlah media Jerman memperingatkan pengembangan senjata hipersonik Rusia dan China. Andy Wong/Pool via REUTERS/File Photo


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada media pemerintah China, The Global Times, hubungan Beijing dengan Moskow harus lebih stabil karena dunia menjadi "lebih bergolak".

Dia juga menyerang AS karena penindasan terhadap China dan Rusia, setelah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"AS masih memegang tongkat sanksi sepihak dan bertentangan dengan tren zaman, dan hanya akan meninggalkan catatan yang lebih memalukan di dunia," jelas Wang seperti yang dikutip Express.co.uk.

Pada 22 Desember, China dan Rusia mengadakan patroli udara bersama di Laut Jepang dan Laut China Timur.

Baca Juga: Bisa jangkau Amerika, rudal balistik Sarmat Rusia siap robek semua sistem pertahanan

China mengirim empat pembom strategis H-6K berkemampuan nuklir "untuk membentuk formasi bersama" dengan dua pembom Tu-95 Rusia yang terkenal untuk melakukan patroli bersama sebagai "bagian dari rencana kerja sama militer tahunan" antara kedua negara.

Pengumuman dari menteri pertahanan China dan Rusia menjelang latihan mengatakan latihan itu bertujuan untuk lebih mengembangkan kemitraan strategis komprehensif China-Rusia di era baru, dan meningkatkan tingkat koordinasi strategis kedua militer dan kemampuan operasional bersama-sama serta menjaga stabilitas strategis global.

The Global Times mengutip pakar China yang mengatakan latihan itu akan menjadi "rutinitas" di masa depan.

Selanjutnya: Tambah kekuatan tempur, Rusia bangun lagi enam kapal korvet canggih



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×