kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.408   -68,00   -0,41%
  • IDX 7.836   87,71   1,13%
  • KOMPAS100 1.097   12,32   1,14%
  • LQ45 801   6,21   0,78%
  • ISSI 267   3,18   1,20%
  • IDX30 416   3,40   0,83%
  • IDXHIDIV20 482   3,25   0,68%
  • IDX80 121   0,92   0,76%
  • IDXV30 133   1,06   0,80%
  • IDXQ30 134   0,94   0,70%

Minyak Dunia Lanjut Melemah Jumat (12/9) Pagi, Brent ke US$ 66,07 & WTI ke US$ 62,06


Jumat, 12 September 2025 / 09:13 WIB
Minyak Dunia Lanjut Melemah Jumat (12/9) Pagi, Brent ke US$ 66,07 & WTI ke US$ 62,06
ILUSTRASI. An oil pump jack pumps oil in a field near Calgary, Alberta, July 21, 2014. Pump jacks are used to pump crude oil out of the ground after an oil well has been drilled. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak kembali melemah pada perdagangan Jumat (12/9/2025), melanjutkan penurunan tajam sehari sebelumnya.

Sentimen pasar tertekan oleh kekhawatiran melimpahnya pasokan global dan potensi pelemahan permintaan dari Amerika Serikat (AS), meskipun masih ada risiko gangguan suplai akibat konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun 2% Tertekan Kelebihan Pasokan dan Kekhawatiran Permintaan AS

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 30 sen atau 0,45% menjadi US$ 66,07 per barel pada pukul 01.14 GMT.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 31 sen atau 0,5% ke US$ 62,06 per barel. Sehari sebelumnya, kedua acuan ini masing-masing sudah terkoreksi 1,7% dan 2%.

Penurunan tajam Kamis lalu terjadi setelah Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan bulanan menyebutkan pasokan minyak global diperkirakan naik lebih cepat dari perkiraan tahun ini, seiring rencana kenaikan produksi dari OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia (OPEC+).

Namun, OPEC dalam laporan terpisah tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2025 dan 2026 pada level yang relatif tinggi, dengan alasan tren pertumbuhan ekonomi dunia masih solid.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah WTI Dibayangi Kenaikan Stok AS

Pada Minggu lalu, OPEC+ memutuskan untuk kembali menaikkan kuota produksi mulai Oktober, sejalan dengan upaya Arab Saudi sebagai pemimpin kelompok untuk merebut kembali pangsa pasar.

Ekspor minyak mentah Arab Saudi ke China diproyeksikan melonjak pada Oktober menjadi sekitar 1,65 juta barel per hari (bph), naik signifikan dari 1,43 juta bph pada September, menurut sumber perdagangan.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana China dapat terus menyerap pasokan tersebut dan menjaga stok minyak di negara OECD tetap rendah.

Di Rusia, produsen minyak terbesar kedua dunia setelah AS, pendapatan dari penjualan minyak mentah dan produk turun pada Agustus ke salah satu level terendah sejak awal konflik Ukraina, menurut IEA.

Reuters juga melaporkan bahwa Rusia berencana memangkas ekspor ESPO Blend dari pelabuhan Kozmino di Timur Jauh menjadi 4 juta ton metrik (sekitar 1 juta bph) pada September, turun dari 4,2 juta ton pada Agustus.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil Kamis (11/9) Pagi, Brent ke US$67,50 & Brent ke US$63,69

Dari sisi makroekonomi, inflasi konsumen AS pada Agustus naik paling tinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Selain itu, lonjakan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pekan depan, yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus permintaan energi.

Sementara itu, laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) pada Rabu mencatat stok minyak mentah AS naik 3,9 juta barel menjadi 424,6 juta barel.

Selanjutnya: Daftar Promo Fore Coffee September 2025, Pakai My Fore Plan Ongkir Mulai Rp 2.000

Menarik Dibaca: Daftar Promo Fore Coffee September 2025, Pakai My Fore Plan Ongkir Mulai Rp 2.000




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×